Sekarang Cia gugup setengah mati, masalahnya mereka sedang diem-dieman masa harus dia yang ngomong duluan? Tengsing dong.
Mana tadi pas kejadian ngarep banget dalam hati pria ini datang layaknya manusia laba-laba dan bawa dia pergi dari kebakaran itu dengan benangnya nempel sana nempek sini.
Sumpah geli banget kalau di pikir ulang, apa reaksi suaminya kalau tau isi pemikiran absurdnya itu ya? Dia aja jijik apalagi Dhika.
Bisa- bisanya di saat genting dia ngarep yang kayak gitu.
Dhika membungkung hormat pada kedua mertuanya, terus menatap istrinya yang langsung menunduk begitu dia menoleh, terlihat semburat merah di pipi Cia.
Dhika nggak ngerti kenapa bisa gitu.
Sarah nerima bungkusan yang di bawakan Dhika, dia membukanya dan langsung girang.
"Sayang, kita sharing ya? Makanannya banyak banget." Cia ngangguk tapi masih nunduk.
"Papa makan?" tanya Sarah. Di jawab dengan gelengan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com