Dhika tidak merasa lelah sedikit pun, dia terus memukul kaca yang sangat sulit pecah, tapi dia tidak menyerah hingga pada hantaman ke sepuluh terdengar retakan yang besar dengan sisa tenaganya sekali lagi di melayangkan APAR dan berhasil.
"Kamu jangan masuk." Perintahnya pada Cecil setelah itu dia lari kedalam, asap tebal menyambutnya, dia mengkuti suara batuk seorang pemuda.
"Syilla!" Panggilnya. Begitu melihat sosok Cia, dia langsung membawa gadis itu itu kedalam pelukannya.
"Bertahanlah." Dia mengangkat tubuh Cia dan membawanya keluar setelah memastikan Cia di tempat yang aman dia menolong Fandi yang hampir kehabisan napas.
Cia yang mendengar suara Dhika langsung lega, dia nggak jadi mati pria ini datang untuk menolongnya.
Cecil melihat kondisi Cia dengan wajah panik serta gadis yang jarang sekali menangis itu kini sudah tersedu-sedu dengan terus memanggil nama sahabatnya itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com