webnovel

Boleh Saya Peluk Kamu?

"Pak, kok di pikir-pikir bapak memperlakukan saya kayak kucing," ucap Cia gitu masuk kedalam kamar. Dhika yang sedang mengeringkan rambut menghentikan aktifvitasnya dan menatap Cia dengan tatapan bingung.

Baru mau dia buka suara namun terdengar suara sendawa Cia yang besar, "Ekkkkkk ..., ya ampun kenyangnya." Cia mengelus perut tanpa memperdulikan Dhika nyaman atau tidak.

Setelah itu dia berkata, "bapak pulang bawa makanan, ambilin saya minum terus tinggalin saya mandi, persis kayak kucing kan?"

"Saya tidak mengerti," ucap Dhika. Dia kembali mengeringkan rambutnya.

"Ya gitu lah pokoknya. Kesannya saya itu kayak kucing pak." Ketus Cia.

"Dengar, saya tidak pernah menganggapmu seperti itu, jangan terlalu liar berpikir, Syilla." Jelas Dhika. Dia mengembalikan handuk ke dalam kamar mandi lalu naik ke atas tempat tidur.

Cia mikir lagi, apa dia terlalu lebay ya?

Alah udah lah, mau di anggap kucing kek, cihuahua kek, asal peliharaan yang mahal dan lucu nggak masalah.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant