"Loh bapak nggak kerja?" Cia yang lagi ngerjain hukuman sambil ngedrakor ngeliat Dhika keluar dari kamar pakek baju santai.
"Tidak." Dhika duduk di sofa dengan menyilangkan kaki terus nyalain tablet. Mirip Lee Min Hoo kalau kayak gini. Bagi Cia muka si Dhika kayak bunglon, bisa mirip siapa aja.
"Loh, bukannya bapak bialng ada urusan di kantor? Kan jarang-jarang bapak masuk kantor." Cia mempause dramanya, penjelasan Dhika lebih menarik saat ini.
"Kepo." Dhika menjawab bahkan tidak menatap balik dirinya. Pria itu sibuk membaca laporan yang Boy kirimkan via email.
"Lah, saya nanyak baik-baik kok ngegas? PMS?" Cia unpause drakornya lagi terus dia fokus sama hukuman yang Dhika berikan.
Setelah Cia tidak lagi bersuara, Dhika meliriknya, mata gadis itu ke layar tv tapi tangannya sibuk menulis. Alis Dhika mengerut, apa bisa orang menulis dengan cara seperti itu? Tentu jawabannya tidak, tapi ada satu manusia yang bisa yaitu istri kecilnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com