Sarah ngundang Dhika makan malam dirumahnya sekalian buat jemput Cia. Cia belum tau ni kejadian bakso dia ilang.
Pas Dhika datang, Cia baru aja siap mandi. Dia kaget tapi cuma sebentar. Tau kalau ini pasti kerjaan mamanya.
Dia berjalan menuju meja makan, disana mamanya masih dasteran plus apron kuning andalannya.
Oh, Cia mau bilang kalau mamanya ini pecinta warna terang sebab menurut filosopi sang mama, warna terang itu bisa membuat jiwa lebih bergairah dan membara, terus perasaannya happy aja walau pun lagi menghadapi masalah.
Ya itu filosopi mamanya Cia yang sedari lahir sudah mencintai warna terang. Sempat berdebat sama Cia. Menurut Cia bayi yang baru lahir nggak ngerti warna, tapi mamanya di bilang kayak gitu nggak terima.
Dah lah, males lagi dia bahas itu. Buat emosi.
Cia ngeliat sup dengan mata berbinar.
"Wah, ada baksonya ma?" Bik Sumi yang nganterin perkedel ingin mengatakan sesuatu tapi mata melotot Sarah membuatnya mengurungkan niat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com