webnovel

Halilintar

Papa Galih sungguh dibuat tercengang tak percaya saat mendengar apa yang dikatakan oleh Mama Rani barusan. Papa Galih pikir apa yang tadi Mama Rani ucapkan hanyalah gertakan semata, ternyata tidak. Mama Rani sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya.

"Kak Ra—ni?" gumam Papa Galih tapi hal tersebut hanya tertahan di bibirnya saja tanpa bisa dia implementasikan lewat kata-kata. 

Sedangkan Sari dia terus meraung-raung memanggil nama kedua orang sambungnya tapi tak ada respon yang diberikan oleh Om Wisnu apalagi Mama Rani.

Mama Kinanti yang paling tahu tenteng hal ini hanya bisa memegangi sang putri sekuat yang dia bisa, karena dia percaya kekuatan yang dimiliki oleh Sari saat ini tak sebanding dengan apa yang milikinya.

"Sudah sayang, sudah," pinta Mama Kinanti sambil memegang kedua pundak Sari. Ayu tidak habis pikir kalau Mama Rani bisa berbuat sebegitu teganya pada anak yang dia lahirkan sendiri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant