"Suparmin, Tunggu!" teriak Bambang.
Ce Mimin dan Rudolf pun menghentikan langkah kakinya.
"Suparmin, siapa?" tanya Rudolf.
"Suparmin ... Mimin gak tahu, Bang," jawab Mimin panik.
"Kirain Bang Rudolf mah tadi si Bambang, panggil 'Suparmin' itu lagi panggil, Neng Mimin!" ujar Rudolf.
"Ih ya jelas bukan atuh, Bang! Masa Mimin yang cantik dan ke-ibuan ini dipanggil Suparmin?" sangkal Mimin.
Tapi wajah Mimin tampak sangat panik, diam-diam dia menoleh ke belakang dengan wajah yang kesal dan segera menghampiri Bambang.
"Eh, Bambang, kamu apa-apaan sih, kenapa panggil nama itu di depan, Bang Rudolf?" bisik Ce Mimin di telinga Bambang.
"Anu, Min, gue mah keceplosan tadi, maafin ya," tukas Bambang dengan senyuman ragu-ragu karna merasa tidak enak dengan sahabatnya itu.
"Yaudah, lain kali jangan di ulangi lagi ya," ujar Mimin mewanti-wanti Bambang.
"Iya, Min! Sekali lagi maafin yak!" ujar Bambang.
Lalu Ce Mimin kembali menghampiri Rudolf lagi untuk pergi jalan-jalan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com