webnovel

Nomor Ponsel

Pluk!

Terdengar suara benda jatuh dari atap gudang itu.

 

"Apaan itu?"

Mereka berdua menoleh dan ....

Sebuah kepala ikat pinggang terjatuh, Patria segera meraihnya,

dan benar saja itu adalah kepala ikat pinggang miliknya.

 

"I-ini ke-pa-la ikat pinggang gue?!" ucap Patria yang syok.

"Sabar ya, Pat," ujar Wans yang mencoba menenangkan Patria.

"Gak, bisa tenang Wans! Lalu di mana ekornya, kenapa ini hanya kepalanya saja?" tanya Patria.

 

 

Pluk!

 

Lagi-lagi ada suara benda yang terjatuh.

Patria meraihnya, dan itu adalah ekor dari ikat pinggangnya.

"Ya Gusti!" Patria begitu terpukul melihatnya.

Tapi Wans tampak biasa saja, 'yayalah biasa, bukan barangnya dia'

Lagi pula hanya sebuah ikat pinggang, bagi Wans Patria terlalu berlebihan, bahkan Wans sendiri malah kehilangan benda-benda yang lebih berharga dari itu tapi dia tetap biasa saja.

 

"Udah apa, Pat! Gak usah lebai deh," ujar Wans dengan santai.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant