"Ih, kalian ngomongin apaan sih?" tanya Ce Mimin kepada Bambang dan juga Rizka.
"Enggak kok," Rizka segera tersenyum menatap Mimin.
"Eh, Mimin, itu es tehnya buat si Ganteng itu, 'kan?" tanya Rizka seraya menoleh kearah Patria.
"Iya," jawab Mimin. "Terus kenapa?" tanya Mimin.
"Biar akikah deh yau, yang anterin es tehnya!" (Biar aku aja ya yang anterin es tehnya) ujar Rizka.
"Yaudah, gih!" Mimin memberikan nampan yang berisi dua gelas es teh manis itu kepada Rizka.
Lalu dengan manja dan lemah gemulainya dia mendekati Patria dan Jamillah.
"Halo, Mas Ganteng, ini es tehnya!" ujar Rizka dengan manja.
"Makasi," jawab Patria.
Jamillah menyikut lengan tangan kakaknya.
"Ada apa?" tanya Patria.
Lalu Jamillah berbisik kepada Patria.
"Kak, tu cewek kayaknya suka deh sana Kak Patria," ujar Jamillah.
"Ih, jangan ngaco ih!" cantas Patria
"Ih, serius Jamillah, 'kan juga wanita, jadi—"
"Jadi gue kira lu selama ini laki-laki-laki" ledek Patria.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com