Bab 90
Ciuman Panas
Selama di perjalanan tidak banyak hal yang keduanya bahas, hanya beberapa kali Luna melempar pertanyaan dan Elang menjawabnya. Hingga mobil yang dikendarai oleh Elang sampai di sebuah apartemen mewah.
"Thanks ya, kamu mau mampir?" tawar Luna.
"Gak usah udah malam. Kamu buruan masuk, nanti masuk angin," ujar Elang.
Luna tersenyum, wanita itu segera membuka pintu. Namun, sebelum Luna keluar, wanita itu menarik leher Elang hingga membuat bibir keduanya bertemu. Luna melumat bibir itu dengan begitu mesra, Elang kaget mendapatkan perlakukan seperti ini namun, akhirnya Elang juga menikmati ciuman yang mereka lakukan.
Elang yang tadi hanya diam, kali ini mendominasi ciuman keduanya bahkan saat ini Luna sudah ada di dalam pangkuan Elang, kedua lidah mereka saling membelit, saling bertukar saliva bibir Elang turun menjelajahi leher jenjang milik Luna. Desahan keluar dari mulut Luna, hal itu semakin membuat keduanya menggila.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com