Bab 38
Luka yang dirindukan
"Kamu kenapa Sayang?" tanya Bian. Caca yang sedang memoles selai cokelat di rotinya menghentikan tindakannya.
"Apanya yang kenapa?" tanya Carissa balik.
"Kamu lebih diam dari biasanya."
"Gak kok. Aku selalu seperti ini. Gak berubah jadi power rangers atau Batman," jawab santai Caca.
Mendengar jawaban tersebut, semakin membuat Bian menghela napasnya berat, pria itu yakin istrinya itu masih marah akan kejadian semalam. Bian mencoba mendekati istrinya namun, di urukan ketika suara panggil telpon masuk.
Tatapan mata Bian menatap ke arah Caca, terllihat jelas pria itu sedang ragu menjawab. Carissa sekilas menatap suaminya itu, laku tersenyum dengan begitu tegar.
"Pergilah Mas. Della saat ini membutuhkan kamu," ucapnya dengan nada lembut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com