Terlihat di sana doktermuda memposisikan duduk dengan nyaman. Kemudian dia mulai membaca lagi.
Tulisan Chafiya.
***
Garis takdir hidup manusia sudah tertulis rapi dan berbeda-beda kisah serta uji cobanya. Susah senang, duka, gelisah resah. Itulah yang dirasakan wanita yang sedang dilema saat memasak.
'Hari sangat cepat berganti semua masih sama dan tidak ada yang berubah. Tingkahnya memberi harapan. Temanku kau sudah merasuk kedalam hati, denganmu aku melewati setiap hariku. Kamu seperti angin mudah datang namun tetap tidak tersentuh. Perjalananku mengembara masa sendiri sudah berakhir kini aku menjalani hidup denganmu. Kamu tidak merasakan cintaku,' batin Runi menyeka pipi karna air matanya yang berlinang.
Habib merangkul dari belakang. "Menangisi bawang merah? Sini aku bantu," ujar Habib melepaskan pelukannya lalu membantu masak. "Masak banyak untuk santri ya?" tanya Habib, Runi mengangguk.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com