Waktu berganti begitu cepat dan akhirnya Sofil dan Ainun berada di ruang sama bersama kedua Abah mereka.
Keduanya saling mendoakan kepala tanpa memperhatikan satu sama lain. Sesekali Sofil melirik kepada istrinya.
"Dengarkan ini baik-baik Sofil dan Ainun. Harus belajar pelan-pelan dan saling memahami. Agar menjadi sakinah mawadah warohmah." Kyai Dahlan membuka percakapan di keheningan itu.
"Dalam ajaran Islam, agama kita, pernikahan merupakan akad yang sangat kuat dan salah satu ibadah yang terikat dengan aturan-aturan yang telah digariskan oleh Allah SWT. dan RasulNya. Oleh karena itu, pernikahan bukan perkara main-main, dan untuk menuju ke sebuah ikatan pernikahan, calon suami istri haruslah mempunyai bekal pengetahuan tentang bagaimana cara membina rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an." Kiai Fattah menepuk bahu putranya.
"Nasehati kami Abah," ujar Sofil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com