Kebahagiaan!
Ada keheningan di ruangan itu, tetapi mereka bisa mendengar suara tamparan yang tajam dan keras yang terus berulang, dan itu menusuk telinga mereka.
Saat mereka melihat ke sekeliling, pemandangan yang disajikan kali ini terasa cukup aneh dan lucu.
Belum lama ini, Wahyu, yang bersikap sombong dan meremehkan pria 'miskin' yang merupakan pacar dari wanita yang diincarnya, akhirnya berlutut di depan pria miskin itu, Rendra, tetapi postur tubuhnya membuat dia jauh lebih rendah hingga taraf ekstrim.
Saat menyiksa dirinya sendiri dengan ganas, Wahyu menangis dan mengakui kesalahannya, "Aku salah, aku bukan manusia, aku hanya pantas dianggap sebagai binatang tak tahu diri!"
"Aku tidak tahu sopan santun, dan aku pantas dihukum mati sebanyak ratusan kali!"
"Aku memiliki kehidupan yang buruk. Entah apakah itu Tuan Rendra atau Tuan Muda Theo, jika Anda memukul saya atau membunuh saya, Anda akan mengotori tangan Anda!"
"Sial, sial!"
"..."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com