webnovel

Semangkuk mie instan

Laju mobil Agung berhenti tak jauh dari depan rumah Nenek seperti yang aku minta.

"Apakah rumahmu yang itu?" tebak Agung sambil menunjuk ke sebuah rumah, rumah itu mulik tante Yulie.

"Bukan! Itu rumah wanita yang memiliki kerjaan tukang parkir."

"Apa? Tukang parkir? Wanita?" tanya Agung segera tampak terkejut menatapku.

"Hem, tukang parkir. Aku menjulukinya begitu, karena dia selalu mengurusi dan mengatur setiap tindakan orang yang dia lihat tidak baik menurutnya."

"Pffttt... Kau sungguh kocak, Amelie. Hahaha, pantas saja Yogi begitu takut kau diculik oleh laki-laki lain." Agung tertawa cekikikan melihatku.

"Oh ya? Apakah dia terlihat begitu takut?"

"Hem, sangat takut. Sebagai laki-laki aku bisa menilainya, dia menyukaimu. Atau dia berusaha mendekatimu?"

"Ah, sudahlah. Sudah kukatakan tadi, aku tidak ingin membahasnya. Aku turun ya, thank you sudah mau mengantarku." aku segera membuka pintu mobil Agung, aku tidak ingin berlama-lama mengobrol dengannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant