webnovel

Tuan Muda, Aku Kembali

Sebulan lalu di kantor polisi pusat.

Gale duduk di ruang komisaris Don Elbert ditemani Tedd Mann dan Putranya Robert.

"Eh ini, bagaimana menjalankannya, semua bukti sudah mengarah kepada tuan Arneson, kami hanya bisa memproses secara hukum" ujar Komisaris, biasanya ia tak melayani urusan beginian tapi berhubung ini masalah keluarga besar Karmen ia tak bisa tak ikut campur.

Robert memajukan duduknya, menyerahkan amplop coklat yang berisi semua dokumen yang dibutuhkan.

"Ini, kurasa ini cukup, klienku bukannya menyembunyikan semua hal penting ini, tapi menunggu waktu yang tepat dan hampir mempertaruhkan nyawa tuan muda Karmen, semula kami masih ragu siapa yang bertindak di belakang layar mulai dari usaha penculikan, hingga pembunuhan yang diterima klien kami, keluarga Karmen berusaha menculik Verssa dan membuat ia seolah gila agar bisa menguasai harta yang diatas namanya dirinya oleh almarhum Erik Karmen, dan ini, bukti dokumen, surat elektronik, rekaman hingga nama-nama pengacara yang dibayar keluarga untuk merubah wasiat, kami tidak akan membiarkan mereka kendor, selama ini orang-orang itu sudah merasa di atas angin..."

Suara Robert melayang di luar kepala Gale, ia meremas tangannya, rasa rindunya pada Versa sudah memuncak dan semua proses ini belum juga selesai, ia bersumpah tidak akan menemui tuan mudanya sebelum menyelesaikan urusannya, menghukum satu keluarga yang membuat hidup Verss bagai di neraka, bahkan memikirkannya saja membuat Gale ingin sekali menghantam meja dengan tangannya melampiaskan semua emosinya, hatinya sakit, melihat wajah sedih Verss yang memeluknya erat dan gemetar saat ia menggendongnya keluar rumah.

Tedd menepuk pundak Gale, pria tua itu mengerti bagaimana perasaan Gale.

"Gale, semua akan berakhir, semua akan segera berakhir"

Gale menggandeng tangan Verss, tersenyum lebar melihat wajah Verss yang kini sangat aman di sampingnya.

"Tuan muda, mau makan apa? Gale akan masak"

Verss berpikir, keduanya berjalan menelusuri jalan keluar arena bermain.

"Emm, sup ikanmu sepertinya enak, masukan bakso yang banyak, emm, Derek sepertinya akan ikut makan malam ini, ia baru mendapat pekerjaan di tengah kota jadi berteriak lapar dan lelah sejak pagi, hehe dia pasti akan makan banyak sekali nanti"

Gale mengerutkan bibirnya, kenapa harus ada orang lain, ia baru mau protes saat Verss melanjutkan ucapannya.

"Oh yah, besok kak Arland akan terbang ke Paris, jadi kemungkinan malam ini akan tidur di apartemen, masak yang banyak yah Gale"

Mereka tiba di depan mobil di mana Din sudah menghidupkan mesin sejak tadi.

"Gale! Kau kembali!" Seru Din ingin menyongsong Gale tapi pria itu mengacuhkannya, ia berdiri menghalangi Verss yang hendak masuk mobil.

"Tuan muda kita makan di luar saja yuk, di restoran bintang lima yang ada rooftopnya itu, makanannya lumayan enak di sana"

Verss menggeser tubuh besar Gale dan masuk ke mobilnya.

"Aku capek Gale mau istirahat di rumah, lain waktu saja yah"

Gale gagap, ia tak bisa protes lagi selain mengikuti Verss ke dalam mobil.

"Tu tuan muda, eh, tapi aku belum belanja bahan"

"Di lantai bawah apartemen ada freshmarket khan bisa beli di sana, ayo Din kita pulang"

Mimin baru membuka pintu dan duduk di kursi depan, ia tak berhenti tersenyum melihat Gale yang sudah duduk di samping Verss.

"Hai Gale he kau kembali juga, Vers selalu marah-marah sejak kau tidak ada"

"Mana begitu kak!" Protes Verss.

Kendaraan hitam besar itu keluar anggun dari area parkir taman bermain.

"Iyah begitu!" Seru Mimin lagi.

"Kak Mimin!" Seru Vers kesal.

........................

Gale kembali menjadi bodyguard Verss, melindunginya dari fans yang makin gila makin hari, menutupi tubuhnya saat fans berkerumun berlomba ingin menyentuh Verss bagaimanapun caranya.

"Tolong minggir!!"

Suara teriakan sepenuh jiwa fans yang didominasi wanita muda.

"Akkkhhh Versss!!!"

Gale harus melotot saat beberapa fans ada yang berhasil meraba pipi Versa, bahkan ada yang gemas sampai mencubit pipi Verss.

"Kurang ajar menjauh!"

Pengawalan ketat acara temu fans yang diadakan di salah satu mall terbesar di tengah kota itu menjadi ribut, fans datang melebihi kapasitas, beberapa pria dengan pakaian hitam di belakang kerumunan terlihat serius.

"Heh Gale ini bisa kerja tidak sih" keluh pria tinggi berkaca mata hitam itu, ia menekan tombol headsetnya.

"Kalian tetap buka mata lebar-lebar, si Gale itu bisa saja kewalahan, tetap awasi gerak gerik orang di sekitar tuan muda"

Orang di balik headset menjawab serentak.

"Siap bos"

Pria itu Ernest, yang kini adalah kepala keamanan keluarga besar Karmen yang tugasnya adalah menjaga keamanan tuan mudanya Verssa, ia dan banyak team keamanan yang harus bekerja ekstra setiap kali Verss ada kegiatan luar, sebenarnya Versa tak mau, tapi Tedd Mann memaksa, ia adalah kepala pengurus keluarga Karmen dan keamanan Verss adalah yang terpenting.

Suara teriakan fans makin gila.

"Versss!!!"

Langit sangat terang hari itu, dan sepertinya hari ini tidak akan berlalu dengan cepat.

"Akkhhh Verssaaa!!" Suara teriakan masih terdengar walau Gale sudah menarik tangan Verss pergi menjauh.

#######

Chapitre suivant