"Tidak ada lubang untuk keluar ataupun masuk di tempat ini, Siji!"
Ketika Reiji mengatakan ini, tiba-tiba Siji merasa terhenyak. Siji tidak menangkap maksud adiknya sesaat yang lalu, tapi sekarang Siji langsung mengerti kenapa adiknya membawa Siji berkeliling.
Siji kembali melihat sekeliling gua dan langsung berkeringat dingin. Benar saja, tidak satu pun dari kedua gua itu yang sangat besar. Dan Siji tidak melihat ada jalan keluar saat dia melihatnya barusan.
"Ah, males ah ngomong sama kalian! Kalian silahkan menebak-nebak saja sendiri!" gerutu Yuji yang sudah lelah bercampur kesal. Namun, di situasi seperti ini pun Yuji masih dapat merasakan pemikiran Siji. Yuji kembali melihat ingatan saudaranya itu.
Gua kecil seluas lebih dari tiga puluh meter persegi di sebelahnya sangat sederhana, dan jelas tidak memiliki jalan keluar. Area tempat mereka berada sekarang sedikit lebih besar, tetapi Siji masih tidak melihat lubang lain sebagai jalan keluar dari gua ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com