webnovel

Kemarahan Seorang Siji

Setelah berjalan beberapa meter, Renata dan Shin tiba di pasar tradisional. Mereka mulai memilih bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak.

"Apakah kau suka ini, Kak Nata?" Shin berhenti di hadapan jejeran ikan-ikan segar.

"Suka, aku sangat suka. Sepertinya sangat enak jika kita mengolah makanan dengan bahan ikan segar, Shin."

"Baiklah, kita beli ini saja," ucap Shin yang dijawab anggukan oleh Renata.

"Bibi, saya beli ikan ini satu kilo!" ucap Shin sambil menunjuka ikan gurame segar.

"Ah, apa kalian bersaudara? Adek laki-lakimu ini imut banget sih, Mbak," ucap bibi penjual ikan sambil mencubit pipi gembil Shin.

Nah lho, dikira adeknya, 'kan? Shin enggak sadar umur sih, sukanya kakak-kakak yang lebih tua. Menurut Shin, kakak yang lebih tua itu lebih menawan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant