webnovel

GIVE ME BACK

dari kecil ibuku selalu memintaku untuk menutupi semua kekurangan yang kakakku miliki,

hingga akhirnya aku sadar aku bukan diriku yang sebenarnya melainkan bayangan kakakku.

Dari kecil ibuku selalu memintaku untuk mencintai segala sesuatu yang di benci kakakku dengan alasan agar hal itu tak pergi begitu saja dari hidup,

hingga akhirnya aku sadar aku adalah sebuah tempat sampah yang hidup untuk kakakku.

Dari kecil ibuku selalu memintaku agar membagi segalanya yang ku sukai kepada kakakku dengan alasan agar dia tak kesepian dalam hidupnya,

ibu...

apakah kau melahirkanku hanya untuk menjadi pengasuh setia untukku kakakku?

apakah aku tak boleh memiliki jalanku sendiri untuk hidup?

ibu...

apakah kau tahu bagaimana sakitnya aku ketika kau melupakanku dan hanya menganggap kakakku adalah anakmu satu-satunya?

apakah kau tahu bagaimana sakitnya tubuh ini menyimpan banyak luka atas kesalahan yang bukan ku perbuat hanya untuk melihatmu bahagia?

Bukan sekali atau dua kali kakakku sendiri berbuat masalah dan aku menutupinya dengan sangat rapat agar kau tak tahu itu,

aku anakmu...

bukan bayangan siapapun...

aku adalah cerminmu...

jika kau tak menginginkanku hadir di dunia ini maka mengapa kau melahirkanku ?

sudah cukup dunia menjatuhkan ku dengan sangat keras,

sudah cukup aku tak memiliki tempat untuk pulang berbagi kebahagiaan,

tolong kali ini saja tolong jangan mengabaikanku atau melupakanku.

Sayapku hancur karena obsesimu,

Senyumku telah hilang karena kekejaman dunia yang kau buat untukku,

Masa kecilku lenyap hanya karena ketakutanku kehilangan dirimu.

Aku tak punya siapapun lagi di dunia ini selain dirimu.

ibu...

Tolong lihat aku sekali saja sebagai anakmu bukan sebagai apapun yang menjadi ambisimu,

lihat aku sudah besar dan telah dewasa,

tak maukah kau memelukku sekali saja?

Berikan aku duniaku sendiri ibu.

hai,apa kabar?

kau masih terluka atau sedang menyembuhkan lukamu?

tenanglah jika semua orang berpaling padamu maka aku dan tuhanmu ada sebagai tempat untuk menghiburmu.Perbanyaklah tersenyum karena hanya senyumlah yang mampu mengobati segala lukamu yang tak ada akhirnya.Hari ini aku ingin sedikit bercerita tentang kisah hidupku,jika kalian merasa bosan silahkan langkahi saja kutipan ini.Aku adalah anak kedua dari 3 orang bersaudara, kami semua adalah perempuan.Jarak umurku dan adikku 10 tahun sedangkan aku dan kakakkku hanya selisih 1 tahun.Maka dari itu orang tuaku selalu membawa kami tampil berdua dan tak jarang orang baru akan menganggap kami seperti kembar padahal tidak,setiap jalan yang ku lalui pasti ada bayangan kakakku dan setiap keputusan yang orang tuaku ambil untuk diriku pasti ada kakakku terselip tapi semua itu tidak sebaliknya aku tak pernah ada dalam semua cerita tentang kakakku.kalian paham maksudku? karena kakakku memiliki kekurangan fisik dari kecil aku di minta oleh orang tuaku untuk selalu bersamanya sebagai perisainya dan berlanjut hingga sekarang. Sesekali aku sering bertanya pada diriku sendiri apa tujuan tuhan menciptakanku ?apakah hanya pengasuh kakakku saja ataukah aku hanya hidup untuk kakakku saja lalu setelah itu aku akan mati?

aku terkadang iri jika aku punya permintaan aku harus mengabulkannya sendiri dengan kerja kerasku dan menbaginya dengan kakakku sedangkan kakakku permintaannya akan langsung di turuti dan itu semua miliknya bukan milikku.Egois kah aku?

sekarang aku bekerja keras dengan mimpi orang tuaku tanpa sehelai sayap pun sedangkan dia bisa terbang kemana pun ia mau dan parahnya lagi dia hanya mementikan persoalan dengan asmara dan pertemanannya namun mata orang tuaku tak melihat itu.mereka selalu menuntutku menjadi anak yang baik seperti hewan peliharaan dan kakakku menjadi emasnya yang berharga.Maaf jika aku mencurahkan isi hatiku dalam kutipan ini karena jujur tak ada seorang pun yang mau ku ajak cerita,mereka selalu menganggapku hanya sebagai bayangan kakakku saja.

Tapi dari ceritaku di atas aku minta pada kalian ambil hikmahnya dan jika ceritaku juga sama sepertimu yakinlah suatu hari nanti kau bisa buktikan bahwa kau bukan bayangan siapapun.

Chapitre suivant