webnovel

Mulut Bisa Berbohong, Tapi Tidak Dengan Reaksi Tubuh

Éditeur: Wave Literature

"Baiklah, tidak apa-apa, kamu pergi saja, tapi ingat untuk meneleponku nanti."

"Oke."

Su Wanwan segera pergi, dan Mo Weiyi hanya bisa menghela nafas pasrah. Mo Weiyi selalu makan sendiri ketika di rumah, sekarang di kampus pun dia juga harus makan sendiri.

"Sangat membosankan!"

Saat hidangan satu per satu mulai disajikan, Mo Weiyi langsung mengambil ponselnya. Teleponnya segera terhubung, lalu terdengar suara pria yang tegas, "Putri."

"Rong An, Cepat kamu naik ke lantai atas, dan temani aku makan siang."

"Putri, saya tidak lapar."

"Tapi aku tidak mau makan sendirian, ayo temani aku makan."

"Putri, saya tidak lapar." Rong An mengulangi jawabannya.

"Cepat datang ke sini, aku memberimu perintah. Kalau kamu masih tidak mau datang, aku akan marah padamu!"

"Baiklah, Putri."

Mo Weiyi terdiam.

"Keterlaluan!"

Mo Weiyi harus menyuruhnya sebanyak tiga kali sampai dia setuju.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant