"Jantungmu berdetak kencang yah. Kamu beneran sakit? Apa kita cari Rumah sakit aja?" tanya Nia khawatir.
"Dadaku sakit karena terlalu sering berdebar. Berdebar karena jatuh cinta kepadamu," sahut Kevin tersenyum -menyengir- sambil menggaruk tengkuk yang tak gatal.
Sudut bibir Nia berkedut mendengar rayuan Kevin. Seketika aura hitam keluar dari punggung Nia. Suhu mendadak dingin padahal jelas sekali matahari bersinar terik. Kevin meneguk ludahnya susah seraya mundur beberapa langkah.
"Kevin! Kesini kamu!" pekik Nia mengepalkan tangannya bersiap meninju Kevin.
"Aaaa maaf," teriak Kevin mengatupkan kedua tangan membentuk tanda permohonan, masih berdiri jauh dari Nia.
"Aku cuman bercanda. Tapi tanganku beneran sakit kok. Jangan marah yah?" Lihatlah wajah Kevin, seperti budak yang takut tuannya marah. Sampai memohon berkali-kali untuk meredam amarah kekasihnya. Tubuh bongsor Kevin tidak berguna di hadapan Nia, ia tak akan bisa berkutik jika gadisnya marah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com