webnovel

HAPPY BIRTHDAY 2

"Kemana Lao Wang yang selalu bangga menyebut dirinya tampan dan seksi?"

"Aku hanya mengaku kalah dengan Zhan Ge," kata Wang Yibo. "Dan koreksi, Gege bukan orang lain."

"Hei... anak ini..."

"Zhan Ge aku, aku Zhan Ge."

"Apa?"

"Zhan Ge milikku, aku milik Zhan Ge."

Xiao Zhan berpaling ke depan. Menatap dinding kaca apartemen yang menyajikan pemandangan malam kota Henan dan tertawa.

"Terserah kau saja..."

Wang Yibo menyurukkan wajahnya di ceruk leher itu. Membuat kecupan-kecupan ringan dan Xiao Zhan membiarkan. Mereka sudah tak bertemu hampir tiga bulan. Dan baru kemarin lelaki itu bisa meluangkan waktu diantara jadwalnya yang selalu penuh.

Datang dengan penampilan rahasia, bertopi dan masker, membawa sebuket bunga mawar ukuran besar, yang langsung jatuh ke lantai begitu mereka berciuman di balik pintu.

"Lao Wang, ada apa? Kenapa mendadak kemari sekarang? Bukankah kau bilang besok malam saja—"

"Tidak boleh?" sela Wang Yibo. "Aku sudah ingin melihat Zhan Ge. Aku merindukan Zhan Ge."

Mereka masih di posisi semula saat itu. Xiao Zhan bahkan tidak protes tangan Wang Yibo yang bertahan di pinggul dan punggungnya. Kaus putihnya terangkat oleh pergelangan tangan padat lelaki ranum itu.

"Tapi, ini jam berapa? Kukira kau hantu tadi."

"Zhan Ge sendiri mau kemana? Keluar malam-malam?"

"Aku mau membeli sesuatu di mini market."

Mereka bertatapan.

Tadinya sama-sama bermasker. Sama-sama bertopi. Dan harusnya sangat mencurigakan. Wang Yibo sampai mengedarkan pandangan ke lantai sekitar. Selain bunga, masker, dan topi Xiao Zhan. Ada satu benda lagi yang tergeletak: kartu pass.

Xiao Zhan juga sangat terburu-buru saat tadi membuka pintu.

"Memang Zhan Ge mau membeli apa?"

"Apa?"

"Sudah selarut ini. Tidak mungkin makanan karena Gege bilang diet lagi."

Xiao Zhan langsung mendorong dadanya waktu itu. Melepaskan diri. "Bukan apa-apa. Bukan urusanmu..." lalu membuang muka dan mencoba menarik tangannya serta. "Mn, karena kau sudah disini. Ayo masuk. Aku punya beberapa kotak teh untuk kau minum."

Tapi selangkah pun Wang Yibo tidak ikut. Xiao Zhan yang langsung berjalan malah terpental ke belakang. Punggungnya menabrak dada Wang Yibo, dan lelaki itu memeluknya dengan tenaga singa.

"Hei, Lao Wang!" protes Xiao Zhan.

Wang Yibo justru menggigit telinganya dan membisikkan sesuatu. "Gege mau membeli itu... benar tidak tebakanku?"

Seketika, ada balon imajiner yang meledak dalam dada Xiao Zhan.

"Apa? Kau salah paham!"

"Bohong sekali..." kata Wang Yibo. Sengaja menggoda. "Apa Zhan Ge kehabisan stok, lupa, dan menyempatkan beli meski sudah malam-malam? Zhan Ge mana mungkin beli besok pagi..."

"K-Kau..." kata Xiao Zhan terbata. Dia mendorong kedua lengan itu tapi justru terperangkap. Xiao Zhan diam di tempat dan merasakan perbedaan masa otot lelaki yang dia panggil 'Bocah' ini. Entah latihan jenis apa yang dilakukannya, tapi kemungkinan besar memang hasil dari syuting film Being a Hero. "Lao Wang, kau suka sekali menindasku."

"Menindas apa? Aku datang lebih awal karena ingin memanjakan..." kekeh Wang Yibo.

Raut Xiao Zhan langsung konstipasi.

"Luar biasa. Lelaki 23 tahun memanjakan pria 29 tahun..." dengus Xiao Zhan. Menyerah. Dia diam disana meski Wang Yibo mulai sengaja menggosok pucuk kepala ke lehernya. Seperti kucing yang bertemu pemiliknya. Tapi dia tergolong kucing besar.

"Ulang tahun Zhan Ge besok. Bagaimana bisa sudah ada jarak 6 tahun..." protes Wang Yibo pelan.

"Sama saja..."

"Tentu saja tidak. Zhan Ge malam ini tetap masih 28 tahun."

Xiao Zhan pun mengelus leher itu sayang. "Dasar keras kepala. Kapan kau sadar aku ini sudah tua?" tanyanya retoris. "Dan coba bayangkan... setahun lagi kau baru 24, aku sudah 30."

"Zhan Ge tidak seperti itu di mataku."

"Tapi kenyataannya—"

"Cuma Zhan Ge yang terlihat sesuai di sebelahku," sela Wang Yibo. Membuat Xiao Zhan terdiam seketika. Tak tanggung-tanggung... Lelaki 23 tahun itu merogoh ponselnya dan memperlihatkan isi galeri yang tersembunyi. Disana penuh dengan potret dirinya dan Xiao Zhan. Xiao Zhan sendiri tidak tahu kenapa, tapi Wang Yibo mulai hobi mengajaknya ber-selfie setiap kali bertemu. Bilangnya memang... karena momen itu tak mau ada yang terlupa begitu saja. Tapi Xiao Zhan malah mengkhawatirkan perbedaan penampilan mereka dari tahun ke tahun. "Lihat? Gege tidak berubah sama sekali."

Chapitre suivant