"Alkemis—apa dia masih seorang manusia?"
Pertanyaan Priam terngiang di pikiran semua yang melihat pemandangan di depan mereka. Hampir semua berpikiran kalau Alkemis bukanlah manusia lagi, hanya Anggi yang membalas pertanyaan Priam dengan pendapat lain.
"Dia masihlah manusia. Sama seperti kita yang memandang anjing, mau baik atau buruk kelakuan anjing itu, masih tetap anjing. Kita juga, di mata hewan, monster, arwah, atau bahkan mungkin Tuhan, sebaik atau seburuk apapun perbuatan kita, kita masihlah manusia. Mahluk yang sama dengan makhluk yang melakukan ini, jangan tolak tapi hadapi! Kita semua tahu, manusia adalah makhluk terkejam di Bumi, tapi manusia juga merupakan makhluk terbaik di Bumi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com