Bab 173.
Keesokan harinya Fanya sama sekali tidak berniat keluar dari kamar. Gadis itu rupanya sangat marah sekali, entah mengapa dituduh selingkuh membuat hatinya terasa begitu sakit.
" kenapa wanita berteman dengan laki-laki saja sudah dikira selingkuh, lalu bagaimana dengan pria yang bisa seenaknya jalan dengan wanita lain," ucap Fanya.
Entah bagaimana keadaan lantai bawah pagi ini, yang jelas sebelum suaminya itu berangkat gadis itu tidak ingin turun.
" aku bahkan tidak tahu, sangat sulit sekali untuk dimengerti. Tadi itu sudah sangat jelas sekali bukan, bahkan laki-laki itu sudah menjelaskan secara detail bagaimana masalahnya.
Lalu apanya yang salah, harusnya dia paham. Harusnya dia itu tidak langsung menuduh!" ujar Fanya.
Terdengar langkah kaki yang diyakini kalau itu adalah langkah kaki Deka. Fanya masih cewek saja bahkan gadis itu berpura-pura masih tidur.
Kan agak di situ tahu, laki-laki itu pasti akan masuk ke kamarnya apalagi dia punya kunci cadangannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com