Audrey terkejut dengan kalimat sarkastis yang terlontar dari bibir Gie. Gadis itu kaget. Ia mundur beberapa langkah ke belakang, merasakan kalau Gie jauh berbeda dari pertama yang ia kenal. Perempuan itu … sedikit berubah.
"Kenapa, Gie? Apakah aku memiliki suatu hal yang salah? Kalau iya, katakanlah kepadaku." tukas Audrey kepada Gie.
Gie hanya membungkam mulutnya, dia memilih untuk diam seribu bahasa dibandingkan memicu perpecahan di sana. Meskipun sejatinya, diam tidak akan menyelesaikan masalah. Dia hanya berusaha untuk membuat permasalahan kian membesar.
"Gie. Katakanlah kepadaku."
Audrey mendesak kepada Gie. Meskipun, Gie tetap bersikeras untuk tidak mengatakan sesuatu.
Audrey akhirnya memutuskan untuk diam saja. Lebih terfokus kepada tugasnya.
Selama beberapa hari belakangan, jujur saja Audrey merasa kehilangan. Dia rindu dengan Pangeran Rhysand. Beberapa kali, Audrey ingin memaksakan dirinya, menyerahkan dirinya hanya untuk melihat wajah tampan pangeran itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com