"Apakah suaraku mengganggu tidurmu?" tanya Audrey kepada Pangeran Rhysand. Gadis itu mengerjap beberapa kali, benar-benar takut kalau ia mengganggu lelapnya tidur sang Pangeran.
"Suaramu sampai masuk ke dalam mimpiku," ucap Pangeran Rhysand.
Audrey berkedip-kedip. Ia merasa bersalah. Tentu saja dia merasa bersalah, bagaimana tidak! Dia telah membangunkan Pangeran Rhysand!
"Kemarilah, Audrey." pinta Pangeran Rhysand.
Gadis mungil itu mendekat kepada Pangeran Rhysand. Ia duduk di tempat tidur dekat Pangeran Rhysand. "Kemarilah lagi." perintah Pangeran Rhysand.
"Masih kurang dekat?" balas Audrey. Padahal, jaraknya sudah cukup dekat. Mau seberapa dekat lagi?
Jantung Audrey jadi berdetak tidak karuan. Apalagi tadinya, Pangeran Rhysand telah menciumnya! Walaupun ia melakukannya setengah sadar, ditambah sedang berada dalam rasa sakit luar biasa, bagi seorang Audrey, mencium ya tetap saja mencium! Mau sesingkat apapun, bibir mereka tadi bersentuhan!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com