Sebuah seringai yang kejam terukir di bibir Pangeran Rhysand.
Semua orang di sana menghela napas, mereka tahu kalau senyuman itu bukanlah suatu pertanda yang baik.
Pangeran Rhysand pun mendekat kepada Loye dan Barsha. "Jadi kalian hanya bisa mendapatkan membayarkan sepuluh persen saja?"
"Be, benar Pangeran Rhysand." jawab Loye dengan kecemasan terpampang di wajahnya. Lelaki itu tergeragap, dia tidak tahu apa yang akan dihadapi Keluarga Frankie kelak. Semuanya itu berada di tangan Pangeran Rhysand.
Pangeran Rhysand berjalan ke bagian samping, di tempat gerobak pepaya itu terparkir. Lelaki tersebut mengambil satu buah pepaya yang ranum.
"Ah, jadi ini pepaya yang kalian bawa?" tanya Pangeran Rhysand, ia memantulkan buah tersebut ke udara dan menangkapnya kembali dengan satu tangan.
Pepaya itu berwarna jingga sempurna, cukup gemuk dan sudah matang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com