"Iya, gue Putra."
"Emang ada apa sih sama si nama Putra-Putra itu, kayak agak familliar." Reyhan membatin sendirian seraya menatap ke arah Tara dan Kiya yang kini saling bertatapan. Reyhan dapat melihat tatapan mata Kiya yang tajam menatap Tara, namun di balas dengan laki-laki itu dengan sorotan mata teduh, membuat Reyhan semakin pusing memikirkannya.
Reyhan masih berpikir sendirian, membiarkan suasana keheningan berada di mejanya kini. Hingga akhirnya satu ingatan masuk ke dalam kepalanya yang langsung membuat laki-laki itu menutup mulut karena hendak menjerit histeris.
Kiya melirik ke arah Reyhan yang kini menatapnya. "Kenapa lo, Kak?"
Tara ikut menoleh ke arah Reyhan yang kini tampak terkejut menatapnya.
Reyhan merapatkan tubuhnya ke arah Kiya, wajahnya di dekatkan ke telinga perempuan itu. "Putra yang ini mantan pacar lo, Ki?" tanya Reyhan sedikit berbisik namun dapat terdengar oleh Tara.
"Ini lo lagi bisik-bisik ceritanya?" tanya Tara seraya terkekeh kecil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com