"Aku, percaya denganmu Brian." Mereka saling tatap dan kembali mendekatkan wajah mereka.
"Ayah, Mama. apa yang kalian lakukan!?" Mereka saling menjauh, Brian bergegas meraih ponselnya seolah-olah. tengah menghubungi seseorang. Zahra yang tidak kalah terkejut, mencari cara agar Al tidak bertanya apa yang mereka lakukan.
"Mama, apakah adik nakal di dalam?" Zahra, menggeleng cepat.
"Tidak sayang, bukankah Mama sudah katakan padamu nak. apakah anak Mama lupa?" Zahra mendaratkan ciuman di kening Al.
"Sayang, apakah kamu bahagia?" Tanya Zahra dengan lembut.
"Ya Mama, Al bahagia. Al tidak sabar menunggu Mama melahirkan adik." Zahra, menatap wajah Brian yang tersenyum padanya. Brian memberikan ciuman jarak jauh.
"Permisi, tuan ada yg ingin bertemu dengan anda." Erna, mendekati Zahra dan Al yang berada di tempat tidur.
"Zahra, selamat atas kehamilan keduamu." ucap Erna.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com