Asia merasa heran saat ini ijabkabul pernikahan mereka ternyata benar-benar dilaksanakan dikontrakkan sederhana miliknya ini, bahkan berbagai jenis hiasan yang cukup mahal menghiasi jalan seakan-akan membuat Asia heran dengan maksud pernikahan dadakan yang sederhana menurut Tuan muda tampan itu.
"Apakah setatus ku benar-benar akan berubah hanya dengan hitungan jam lagi. Aku rasa saat ini aku sedang bermimpi ada baiknya aku melanjutkan memejamkan saja dan berusaha terbangun dari mimpi aneh ini." gumam Asia yang masih tidak percaya diri akan segera menikah.
"Aku meminta mu untuk segera mempersiapkan diri bukannya tidur!" ucap Hana yang saat ini langsung membuat Asia terbangun karena kaget akan ucapan sahabatnya itu yang berteriak cukup keras di dekat telinganya.
"Jadi ini bukan mimpi?" ucap Asia dengan bodohnya saat ini baru menyadari jika sahabatnya dan kedua orang tuanya memang ada di kontrakan sederhananya ini untuk mempersiapkan pernikahan dadakan antara Asia dan Bilal tentunya.
"Tentu saja bukan, kau gila ya masih sempat-sempatnya tidur disaat acara ijabkabul pernikahan mu tinggal beberapa jam lagi. Apakah kau sengaja ingin terlihat cantik alami dihadapan banyak orang dengan pakaian tidur seperti ini?" ucap Hana yang tidak habis pikir dengan sahabatnya yang menurutnya sedikit bodoh saat ini.
"Tentu saja tidak mana mungkin aku menikah dengan pakaian tidur ini tidak lucu. Tapi apakah aku benar-benar akan menikah dengannya aku tidak pernah merasa dia pernah melamar ku....," ucap Asia yang merasa bingung.
"Itu karena Tuhan muda Bilal tidak melamar mu dihadapan mu saja, namun dia langsung menghadap ke orang tua mu dan berhasil meyakinkan mereka untuk menikahi mu dengan waktu yang terbilang singkat." ucap Hana juga masih tidak percaya diri berada diposisi mendukung tuan muda karena keselamatan ayahnya saat ini sedang dipertaruhkan.
"Ini tidak adil Ayah dan Ibunda tidak memberi tahuku terlebih dahulu....," ucap Asia seharusnya dirinya disini juga ikut memutuskan untuk mengatur waktu perkenalan atau setidaknya mereka tidak akan menikah secepat ini.
"Jangan khawatir menurut kedua orang tua mu dan tuan muda Bilal pernikahan kalian hanya akan dilaksanakan secara sederhana saja. Mungkin dia paham jika dirimu seorang yang introvert dan tidak suka keramaian." ucap Hana padahal cukup mengenal jika Sang tuan muda merupakan seorang yang sangat penting dan terkenal dalam dunia bisnis dan juga merupakan salah satu Bilioner muda yang sangat dermawan walaupun begitu beku.
"Aku tetap saja merasa takut aku tidak suka saat banyak orang menatap aneh kearah ku, bisakah pernikahan ini dibatalkan?" ucap Asia dengan mudahnya saat ini merasa dirinya sangat tidak siap hidup dengan seorang laki-laki yang memiliki pengaruh besar dan menjadi sorotan banyak media dan orang banyak.
"Kamu benar-benar sudah gila, kau ingin memperburuk nama baik mu. Setelah sebelumnya kamu bermalam dirumahnya selama tiga hari tiga malam mana mungkin Paman dan Bibi tidak menikahkan kalian." ucap Hana yang tentu saja mengetahui hal ini dari kedua orang tuanya Asia yang akhirnya memutuskan untuk menikah putrinya dengan laki-laki yang ingin mempertahankan hidup wanita cantik yang cukup tertutup ini.
"Tapi aku tidak melakukan hal apapun dengannya....," ucap Asia yang merasa dirinya benar-benar terjebak.
"Jadi kau juga ingin mengecewakan orang tua mu saat ini yang bahagia karena putri mereka yang cantik ini ingin kabur dan membatalkan pernikahan secara tiba-tiba....." ucap Hana yang tidak bisa berfikir lagi saat selain berusaha membuat Asia percaya padanya jika Asia tentu saja harus menikah dengan tuan muda Bilal karena banyak hati yang tersakiti dan menjadi korban nanti jika sampai Asia menolaknya.
"Tentu saja tidak mana mungkin aku mempermasalahkan kedua orang tua ku," ucap Asia yang sangat merasa begitu banyak hutang Budi pada kedua orang tuanya.
"Baguslah sekarang pergilah mandi sebelum kamu akan didandani oleh perias pengantin nanti dan setelah ijab kabul sederhana disini kau akan langsung ke gedung ini walimah pernikahan kalian." ucap Hana yang saat ini tentu saja mengikuti arahan tuan muda meskipun dirinya disini merasa sedikit bersalah karena lebih mementingkan Ayahnya yang sedang sakit dari pada perasaan sahabat baiknya sendiri yang tentunya saat ini terlihat terpaksa menerima pernikahan dadakan ini.
Selama ini Tuan muda Bilal yang bahkan sering digosipkan tidak pernah dekat ataupun tertarik dengan wanita cantik manapun sebelumnya ternyata sangat begitu terobsesi untuk menikahi sahabatnya yang saat ini terlihat hanya bisa menerima takdir saja.
"Apa yang kau lakukan Hana?" ucap Asia yang merasa heran pada sahabatnya yang tampak melamun dari tadi terus berdiri ditempat seperti patung.
"Tidak apa-apa, kau sudah siap?" ucap Hana yang merasa sangat khawatir dengan keadaan ayahnya yang sangat ini sedang dioperasi yang tentunya ditemani Mamanya karena Hana harus menemani Asia sesuai kesepakatan dengan Tuan muda.
"Kamu benar-benar dari tadi berdiri disini seperti patung saat menunggu ku?" ucap Asia yang merasa sahabatnya ini sedikit aneh begitu juga dengan kedua orang tuannya mereka terlalu muda untuk menerima seseorang yang baru yang sebentar lagi akan menikah dengannya.
"Tentu saja iya aku tidak ingin kamu terlambat nanti aku bisa terkena omel." ucap Hana yang benar-benar dirinya lebih takut jika kesepakatan antara dirinya dan tuan muda batal bisa-bisa kondisi dari Ayah Hana saat ini bisa menjadi buruk dan perusahaan Ayah Hana juga akan benar-benar bangkrut.
"Aku tahu ibu ku memang cerewet kau tidak perlu terlalu khawatir aku akan berusaha menjelaskan pada ibu nanti. Jika tuan muda itu tidak mau menunggu ku dia kan masih bisa menikah dengan wanita lainnya." ucap Asia dengan mudahnya berbicara seperti itu Asia tidak tahu saja jika Bilal lebih memilih untuk tidak menikah selama jika dirinya tidak menikah dengan Asia.
"Sahabat ku jagalah ucapanmu...., mana mungkin dia mau menikah dengan mu dalam waktu secepat ini jika bukan karena dia sangat mencintaimu.....," ucap Hana yang tidak habis pikir mengapa sahabatnya ini begitu bodoh.
"Hahahaha.... kau sangat lucu, mana mungkin hal itu terjadi sedang kami tidak memiliki perasaan sejenis itu....," ucap Asia yang saat ini merasa sahabat mengetakan perkataan yang tidak masuk akal karena Asia sama sekali tidak percaya akan makna cinta pertama sehingga Asia menganggap ucap sahabatnya sengat tidak masuk akan lagi pula mereka hanya beberapa kali bertemu.
"Cinta akan datang karena terbiasa. Bahkan kau tidak pernah merasakan perasaan sejenis itu kamu yang telah polos hanya kadang tidak pernah menyadarinya....," ucap Hana yang rasa kadang sahabatnya yang terlalu lugu ini bisa juga bertingkah menyebalkan.
"Kamu ini berbicara seperti sudah pernah menikah saja, Kamu tidak akan paham perasaan ku saat ini....," ucap Asia yang tidak yakin perkataan sahabatnya itu berjalan dengan baik tapi Asia juga tidak bisa menoleh pernikahan dadakan ini. Hana merasa sedikit tercubit dengan ucapan dari sahabatnya yang memang benar itu, Hana saat ini merasa dirinya cukup egois pada Asia.
Jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar, review dan vote. Terimakasih....