webnovel

SSRoE 18 Gaun yang sangat indah 

-playlist chapter: The Plan by Travis Scott

...

Permaisuri Lica tersenyum lebar ketika melihat bungkusan yang berisi gaun itu dibuka oleh Elle. Mata Permaisuri Lica berbinar-binar penuh kegembiraan seperti seorang penjelajah telah menemukan mata air murni yang hampir punah.

Seketika Permaisuri Lica bangkit dari duduk dan berjalan mendekat dengan cepat. Tangan Permaisuri Lica bergetar karena menahan gembira.

"Pelayan, bagaimana sebuah gaun begitu indah memesona seluruh indra tubuhku?" desah Permaisuri Lica penuh suka cita.

Gaun merah muda seperti warna bunga sakura dari sutra dengan beberapa titik-titik batu delima yang juga berwarna merah muda terjalin sangat indah dalam sebuah gaun. Di bagian pundak terdapat kain tile warna putih menyembul lima centimeter ke atas membentuk pundak. Menjadikan pemakainya terlihat anggun.

Tentu saja, secara fisik Permaisuri Lica adalah salah satu wanita paling cantik di Kekaisaran Galaksi Solar. Parasnya putih dengan rambut hitam lurus alami serta panjang akan membuat siapa pun berpaling untuk menatap ketika Permaisuri Lica berjalan di sekitar kerumunan.

"Ini adalah karya maestro dari sahabat Dokter Elliot yang beberapa hari yang lalu meninggal dunia. Permaisuri adalah satu-satunya wanita dari Kekaisaran Galaksi Solar yang pantas untuk memakainya. Silakan dicoba." kata Elle lembut.

Pada saat itu, Elle harus menyembunyikan rasa getirnya ketika menyebut nama Elliot. Mendiang suaminya tewas dengan keadaan yang mengenaskan dan sampai saat ini Elle tidak tahu apa penyebab kematiannya.

"Benar sekali. Sayang sekali Dokter Elliot harus mati mengenaskan. Jika saja Dokter Elliot cukup tahu diri dan tetap mengikuti instruksi dari Yang Mulia Kaisar Paddu mungkin nyawanya masih bisa tertolong. Nasib memang tidak akan bisa ditebak." komentar Permaisuri Lica tanpa merasa bersedih membicarakan orang yang sudah mati.

Seolah-olah sebuah kematian atau beberapa kematian karena kekejaman pasukan khusus yang diperintahkan oleh Kaisar Paddu adalah sesuatu yang sangat biasa. Sesuatu seperti berbicara tentang cuaca atau ramalan zodiak!

Dalam hati Elle ingin menangis namun tidak bisa. Ada tugas yang lebih penting menantinya untuk segera di lakukan.

"Apakah Yang Mulia Permaisuri akan mencoba gaun ini sekarang juga?" tanya Elle penuh hormat.

Tentu saja kedua mata Permaisuri Lica semakin berbinar.

"Bagaimana mungkin aku tidak ingin?" kekeh Permaisuri Lica dengan salah satu tangan menutupi mulutnya sebagai refleks alamin.

Mendengar jawaban Permaisuri Lica membuat Elle segera membentangkan gaun super indah di tangannya pada sebuah manekin polos terdekat untuk bisa dilihat secara jelas oleh Permaisuri Lica. Setelah itu, Elle mengeluarkan sebuah gulungan lain berisi baju dalam dari gaun indah tersebut.

"Permaisuri bisa memakai baju dalam ini terlebih dulu." kata Elle lembut dan penuh hormat.

Berbeda dengan dirinya yang sedang bersedih mengenang Elliot juga Ellisa. Elle harus bisa mengesampingkan perasaan pribadinya dalam tugas kali ini. Jika tidak begitu, mungkin Elle akan berakhir dalam fase kehancuran diri sendiri.

"Tentu saja." balas Permaisuri Lica langsung bergerak meninggalkan menuju ruang ganti.

Sepeninggal Permaisuri Lica, kedua pelayan yang tidak melakukan apa pun berjalan ke arah Elle dengan tatapan penuh takjub pada gaun yang terpasang di sebuah manekin milik koleksi permaisuri.

Mereka mempersiapkan segala sesuatu untuk Permaisuri Lica kenakan lalu mengikuti di belakang ke ruang ganti. Elle tetap mempertahankan ketenangan sementara sudut matanya terus memindai ruangan besar tersebut.

Tujuan utama Elle datang ke Istana Permaisuri Lica adalah untuk menemukan Mutiara Hitam kedua.

Di dalam kepala Elle.

"Aku akan mencari Mutiara Hitam Kedua sementara kamu harus bisa mendapat kepercayaan Permaisuri dan mencari celah saat mereka lengah." Perintah Etter tegas.

"Tentu saja. Akan aku lakukan dengan senang hati." Balas Elle bersemangat.

Untuk alasan yang tidak bisa dijelaskan, Elle menjadi bersemangat ketika Pangeran Ellder memberi kepercayaan kepadanya tanpa perlu penjelasan. Elle merasa jika Pangeran Ellder bukan orang yang jahat. Pangeran Ellder hanya korban dari kediktatoran Kaisar Paddu.

"Dalam setiap sejarah manusia, ada beberapa individu yang memiliki hasrat terlalu besar untuk menjadi sebuah supremasi yang berkehendak menguasai semesta. Dan bagi Kaisar Paddu, menjadi seorang kaisar dalam sebuah galaksi tidak cukup memuaskan hasrat mengerikan yang dia miliki.

Lalu, kau pikir Kaisar Paddu bisa bertindak sendiri selama ini. Tidak, tentu saja tidak. Kaisar Paddu memiliki beberapa sekutu yang jauh lebih mengerikan dari manusia. Bersekutu dengan makhluk yang tidak terlihat itu jauh lebih terkutuk dari semua kekejaman yang pernah di lakukan.

Pada saatnya, ketika makhluk tidak kasat mata itu tidak merasa puas dengan kelakuan Kaisar Paddu maka tinggal menghitung hari ketika Kekaisaran Galaksi Solar hancur tidak tersisa. Aku datang untuk mencegah itu terjadi. Namun demikian, misiku tidak akan sukses jika tidak ada manusia yang mau aku ajak kerja sama. Untuk itu, peran mu sangat penting, Elle. Semua kini tergantung padamu." Kata Etter memberi ceramah.

Elle pun mengangguk. Sekarang Elle paham jika semua ini menjadi mungkin dan masuk akal. Jika Elle tidak dipilih secara acak. Meski Elle tidak tahu apa dia bisa melakukan semua perintah Etter atau tidak. Yang bisa Elle lakukan adalah bekerja keras untuk itu.

Untuk bisa membangkitkan Elliot atau Ellisa suatu hari nanti.

...

Sementara Elle dengan batuan Etter sedang memindai seluruh istana, Permaisuri Lica sudah keluar dengan gaun merah mudah yang memesona setiap mata yang melihat. Aura kecantikan Permaisuri Lica semakin terpancar tanpa mengizinkan sosok lain untuk mengintervensi kehadirannya.

"Demi apa pun, saya bersumpah jika Yang Mulia Permaisuri sangat cantik memakai gaun ini. Sepertinya benar jika gaun ini dibuat hanya untuk Yang Mulia Permaisuri." Kata Elle memuji.

"Benar sekali kata pelayan Nine ini, Yang Mulia Permaisuri Lica." Tambah salah satu pelayan yang paling dekat dengan Permaisuri Lica.

Dalam lingkungan Istana Utama, Elle di kenal dengan nama pelayan Nine. Merujuk nomor registrasinya yang berangka 99. Namun, apa peduli Elle soal nama. Bagi seluruh dunia, Elleta Ido sudah mati hanyut terbawa aliran deras sungai dan mayatnya tidak bisa ditemukan.

Sama seperti kedua orang tua Elle yang menghilang tanpa jejak.

"Kau, pelayan Nine. Bisakah kamu tinggal di Istana ku?" tanya Permaisuri Lica penuh senyum mengembang.

...

TBC

~

cerita Solar System Rebirth of Etter versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/solar-system-rebirth-of-etter_19437206406465505

~

Terima kasih telah membaca Solar System Rebirth of Etter

Bagaimana perasaanmu setelah membaca bab ini?

Ada beberapa cara untuk kamu mendukung cerita ini yaitu:

• Tambahkan cerita ini ke dalam daftar bacaanmu,

• Untuk semakin meriah kamu bisa menuliskan paragraf komen atau chapter komen sekali pun itu hanya tulisan NEXT,

• Berikan PS (Power Stone) sebanyak mungkin supaya aku tahu nama kamu telah mendukung cerita ini,

Semoga harimu menyenangkan.

Chapitre suivant