webnovel

Pemikiran Tentang Ibu Tiri

"Sebenarnya gua pingin banget labrak si Safira sekarang. Tapi kayanya ga mungkin juga gua marah-marah di depan Davina. Kalo sampai Mas Adrian tau kalo gua habis labrak dia, yang ada nanti Mas Adrian makin ga suka lagi sama gua. Gua harus bisa main cantik sekarang ini," pikir Nesya di dalam hatinya.

Davina bersama dengan Mamah dan Tantenya melanjutkan sarapan mereka berdua. Hingga akhirnya Davina selesai sarapan dan langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah bersama dengan Safira pagi ini.

"Mamah, Tante. Aku udah selesai sarapannya. Kalo gitu aku pamit berangkat ke sekolah dulu ya," ucap Davina.

"Iya, sayang. Mamah antar ke depan ya."

"Iya, Mah."

Nesya pun mengantarkan Davina sampai ke depan kontrakannya. Alasannya juga supaya dia bisa bertemu dengan Safira.

"Safira," sapa Nesya pura-pura baik kepadanya.

"Eh, Mba Nesya. Mba Nesya apa kabar? Katanya Mba sakit ya?"

"Kamu tau dari mana kalo saya sakit? Pasti dari Mas Adrian ya?"

"I... Iya, Mba."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant