webnovel

Kebebasan yang tak berarti.

"Awal nya aku ingin menyapa, tapi melihat sikap mu yang dingin, aku jadi malu, takut kamu melupakan ku." ucap Ajun mengatakan yang sejujur nya.

"Begitukah ? Maaf jika aku tidak mengenali mu." ucap Echa merasa tak enak hati.

"Kamu memotong rambut mu ?" tanya Ajun setelah melihat penampilan Echa yang berbeda.

"Benar, Lala yang melakukan nya. Kenapa ? Apa tidak cocok untuk ku ?"

"Cocok kok, tapi menurut ku kamu lebih bagus dengan rambut panjang seperti kemarin." kata Ajun yang lebih menyukai wanita berambut panjang.

"Begitu ya ?"

"Oh iya Kayla, aku dengar kedua orang tua mu telah tiada, aku turut berduka cita." ucap Ajun yang baru bisa menyampaikan duka cita nya sekarang, karena setelah ibu Echa meninggal saat itu, Echa belum pernah datang lagi ke desa curaht***

"Terima kasih."

"Maaf jika telat,"

"Tidak masalah, lagian kita juga baru berjumpa nya sekarang. Salah ku tidak pernah berkunjung lagi setelah ibu ku meninggal." kata Echa tak menyalahkan Ajun.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant