webnovel

Hidup bersama Ibu tiri.

Sejak kejadian itu, Echa yang awal nya sangat periang, kini berubah menjadi pendiam dan suka menyendiri. 

             Ibu dan ayah nya mulai kebingungan, tidak tau apa yang sebenar nya terjadi pada putrinya. Mereka juga sampai membawa Echa ke Psikiater, namun gadis kecil itu masih tetap menjadi pendiam. 

              Beberapa bulan kemudian, tersebar luas sebuah berita, bahwa istri seorang pengusaha tambang emas dan berlian terbesar di Italia tertangkap basah sedang berselingkuh di sebuah hotel bersama seorang pria yang di kabarkan adalah cinta pertama nya di waktu sekolah dulu. 

              Mendengar kabar itu, Wanita bernama Grace itupun di panggil ke Italia oleh suaminya, untuk memastikan kabar berita yang kini sedang viral tersebut.

"Explain, what do you mean? (Jelaskan, apa maksud dari berita itu?)" Tanya lelaki tua yang tak lain adalah suaminya.

"Isn't everything clear? Why is it still questioned? (Bukankah semuanya sudah jelas? Kenapa masih di pertanyakan?)" jawab  Grace lantang, tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"So it's true? Are you really having an affair? (Jadi semua itu benar? Kamu benar-benar berselingkuh?)" 

"Yes, right! (Ya, benar!)"

"Why did you do that? Am I not good at you? (kenapa kau melakukan itu? apa aku kurang baik padamu?)" Ujarnya dengan mata yang kini mulai berkaca-kaca.

"You're good, but I don't love you. (Kamu baik, tapi aku tidak mencintaimu.)" 

"How do you love me again? (Bagaimana caranya agar kamu mencintaiku lagi?)"

"Have I ever loved you? Not! I never love you! Even though it's never! (Apakah aku pernah mencintaimu? Tidak! aku tidak pernah mencintaimu! sekalipun tidak pernah!)" 

"What do you mean? Then why are you married and give birth to my son if you don't love me? (Apa maksudmu? lalu kenapa kau menikah dan melahirkan putraku jika tidak mencintaiku?)" 

"I was forced, and all of that because of business, all this time I just loved one person, namely my first love. And he was a man in the news. (Aku terpaksa, dan semua itu karena bisnis, selama ini aku hanya mencintai satu orang, yaitu cinta pertamaku. dan dia adalah laki-laki yang ada di berita itu.)" 

"All right. I understand, I beg you, stay at my heart, even though your heart for other men, I still want you to be beside me. (Baiklah. aku mengerti, aku mohon, tetaplah bersamku, meskipun hatimu untuk laki-laki lain, aku tetap menginginkanmu berada di sampingku.)"

"Not. I want us to divorce, I'm tired of living life without love with you. (Tidak. aku ingin kita bercerai, aku sudah lelah menjalani hidup tanpa cinta bersamamu.)" Grace yang sudah lelah dengan pertikaian tersebut, akhirnya iapun melangkah pergi dari istana mewah tersebut, meninggalkan lelaki tua yang duduk di kursi roda dan pemuda yang masih berdiri mematung di ambang pintu kamarnya, pemuda tersebut menyaksikan pertengkaran antara orang tuanya sedari tadi.

                 Di keluarga yang lain, terlihat juga pertengkaran antara suami istri dengan masalah yang sama.

"Mas, kenapa kamu tega sekali? Kenapa kamu berselingkuh dengan Grace?" 

"Maafkan aku, aku masih mencintainya, kamu tau kan, dia adalah cinta pertamaku."

"Iya aku tau mas, tapi kamu juga tau kan, Grace adalah sahabatku dari kecil. apakah selama ini kamu tidak pernah mencintaiku? Sampai-sampai kamu kembali pada cinta pertamamu itu?" 

"Bukan begitu Rina, selama ini aku mencintaimu. Namun, setelah berjumpa dengannya lagi beberapa tahun lalu, cinta lama itu mulai tumbuh kembali, maafkan aku Rina,"

"Kamu jahat mas. Ceraikan aku, ceraikan aku," Rina memukuli dada suaminya sembari terus menangis.

"Tolong maafkan aku, aku janji tidak akan mengulanginya lagi, aku akan meninggalkan Grace dan kembali padamu." 

"Aku tidak percaya kamu. Sekarang juga, aku akan mengajukan gugatan cerai, kamu hanya perlu diam saja disini." Dengan deraian air mata, Rina berlari keluar dan mengendarai motornya dengan kekuatan kencang. Namun, belum sampai pada tujuan, kecelakaan terjadi dan membuatnya tewas di tempat seketika.

________________________

_10 Tahun Kemudian_

Di sebuah rumah mewah bernuansa Emas, terlihat Arka, Grace dan Michayla sedang menyantap sarapan paginya bersama. 

"Echa, ntar lagi berangkatnya sama Mama ya, Mama kebetulan mau ke butik, dan kita ke arah yang sama," kata Grace pada gadis remaja yang kini tengah memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya.

"Aku bisa sendiri," Jawabnya cuek.

"Echa, kamu kok gitu sih sama Mamamu? Yang sopan." bentak Arka kesal.

"Sudahlah Mas, gak apa-apa kok, anak se usia dia memang suka begitu, jadi maklumi saja ya," 

"Aku udah kenyang. Aku berangkat." Tanpa memberi salam, Echa dengan cuek nya keluar dari istana mewah tersebut.

"Anak itu semakin hari, semakin ngelunjak." ucap Arka kesal.

"Sudah Mas, sabar ya, Putraku juga sering gitu kok." 

Sepeninggalan Echa, tiba- tiba ponsel Grace berdering, terlihat nomer putra nya sedang memanggil, dengan semangat ia mengangkat panggilan itu, karena memang sudah lama putra nya itu tidak menghubunginya.

"I am in Jakarta now, tomorrow come to the office, because it starts tomorrow I will take over all companies belonging to Father. (Aku ada di jakarta sekarang, besok datanglah ke kantor, karena mulai besok aku akan mengambil alih semua perusahaan milik Ayah.)"  Jawabnya di sebrang sana dengan suara berat khas pria dewasa.

"So now are you ready to manage everything? Waah Mama was very happy to hear it. (Jadi sekarang kamu sudah siap untuk mengelola semuanya? waah Mama sangat senang mendengarnya.)"

"Yes I will manage it. (Ya aku akan mengelolanya.)" 

"Then, visit the house tonight, Mama misses you. Or just the mama is there, you can send your location, (Kalau begitu, berkunjunglah kerumah malam ini, Mama sangat merindukanmu. atau Mama saja yang kesana, kamu bisa kirim lokasimu,)"

"OK. With pleasure, I will visit there tonight. (Ok. dengan senang hati, aku akan berkunjung kesana malam ini.)

"OK. Will Mama wait. (Ok. Akan Mama tunggu.)"

"Ok."

         Panggilan di akhiri, terlihat seorang pria dewasa berusia 30 tahun, dengan paras yang sempurna setengah berbaring santai di sebuah kursi tidur di pinggir kolam renang, sebuah handuk putih melilit di bawah perutnya hingga lutut, menampakkan kulit di seluruh tubuh nya yang putih seperti salju menjadi agak kemerahan karna di terpa sinar mentari. 

         Tangan nya memainkan sebuah lembaran foto, ia melihatnya dengan satu persatu foto tersebut sambil menyunggingkan senyum evil dari bibir sexy nya.

"Gadis kecil, kau akan menjadi alat pembalasan dendam ku." Ucapnya dengan bahasa Indonesia yang lumayan fasih.

To Be Continued...

                       

Chapitre suivant