Ulacon menyeringai tersenyum lebar. Dia berjalan pelan mendekati Hiro. Kemudian, dia berbisik ke telinganya.
"Dengarkan aku. Begitu Marc atau Ronald sudah bangun, suruh mereka buka surat itu."
"Surat?"
"Surat itu adalah sebuah kontrak dan catatan kecil. Mengenai penggunaan Grandark, sang naga hitam."
Ekspresi dari Ulacon berubah. Yang nampaknya serius dibandingkan barusan. Wajahnya mengeras, disertai kepalan tinju yang tidak dapat terhindarkan lagi, hingga darah biru menetes. Hiro merasakan kemarahan yang muncul dalam dirinya. Dia mengangguk pelan mengenai permintaannya.
"Pergilah."
"Apa maksudmu?"
"Aku akan bebaskan mereka. Larilah yang jauh menuju lantai keempat," kata Ulacon.
"Oi! Apa yang kaubicarakan?"
Ulacon menghantarkan listrik ke langit secara bercabang. Angsa emas yang mematung, mengeluarkan puluhan ribu jiwa dalam tubuhnya. Lalu menyebar ke segala penjuru arah. Sebagian besar melayang di udara, sedangkan sisanya kembali ke tubuhnya masing-masing.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com