Tetesan darah pada tubuh Vega cukup banyak. Dia meminum potion warna merah. Menatap tajam pada Miranti dan Aisyah.
"Kukira kalian berdua kalah menghadapiku. Tapi tidak kusangka aku malah dipojokkan oleh kalian!"
Di lain pihak, Aisyah dan Miranti berlumuran darah di bagian perut dan wajah. Kedua mata Aisyah tidak fokus karena bercampur dengan darah. Meski terus mengusapnya dengan baju yang dia kenakan, tetap saja tidak bisa hilang. Napasnya terengah-engah. Aisyah melihat Miranti berkonsentrasi, melirik matanya mencari titik kelemahan. Langkah kaki kanan dihentakkan ke lantai, berlari menerjang Vega. Pedang yang digenggamnya menusuk berkali-kali. Vega yang mengetahuinya menangkis serangan dari Miranti. Hingga pedangnya terpental ke langit. Vega mencoba menebas Miranti. Namun Aisyah mencegahnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com