webnovel

140

Bintang berkerlap-kerlip di atas sana, langit hitam pekat menjadi kanvas sempurna bagi para bintang untuk memunculkan sinarnya. Saking banyaknya, langit malam hampir menyerupai sebuah tambang berlian mengapung. Beberapa kali tampak bintang jatuh yang melesat, tak bisa terprediksi akan jatuh dimana.

Desir angin membawa hawa dingin namun segar. Ladang bunga matahari bergoyang mengikuti arah angin berhembus. Saling bergesekan satu sama lain, dahan lentur tinggi berayun-ayun mengimbangi bunga matahari yang cukup besar. Tetapi bagaimana pun angin meniup mereka, dahan itu masih kokoh menyangga mahkotanya.

Derap langkah kaki berlarian di dalam ladang bunga matahari. Tampak dua orang pria berlari menembus dahan-dahan bunga matahari, satu pria yang lebih pendek berlari paling depan sementara pria lainnya yang lebih tinggi mengejar di belakang.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant