webnovel

56-Letter to Arisa

Yogyakarta, 13 Maret 2062

Pukul 01:00 a.m.

Dear Arisa asli...

Perkenalkan namaku Arisa Rahmawati palsu. Sudah baca buku ini sampai selesai, kan? Tubuhku Arisa, tetapi ingatanku adalah ingatan seseorang Arina Rahmawati-ibuku, ibumu, ibu kita. Hai, menulis ini aku jadi merasa punya kembaran yang tidak akan pernah bisa kutemui:v

Aku persembahkan buku ini khusus untukmu, Arisa. Juga teman terbaikku, Susan Merapi, serta Fadilah Riva cs, dan mantan penyumbang kekebalan yang pasti tidak ingat apa-apa setelah dikembalikan ingatannya.

Tidak apa. Meskipun kalian tidak mengingat peristiwa besar tahun 2062 ini-independence day of Moscow virus, tapi kalian harus tahu kalian Ikut andil dalam kisah ini, meskipun tidak disebutkan namanya-maaf, terlalu banyak nama hehehe:v

Terima kasih kuucapkan untuk keluargaku, juga keluargamu, Arisa. Ayah yang jasanya tak terhingga, ibu kita yang paling hebat, serta Arival kakak paling menyebalkan sedunia meskipun sebenarnya keren-aku hanya malas mengakuinya saja. Dan ya, Sarah Evelyn yang ternyata merupakan bagian keluarga, kakak ipar kita-pasti kau sudah tahu.

Hm, Arival Sarah, maaf ya... Mungkin Arisa asli memanggil kalian dengan embel-embel 'kak', tetapi aku tidak terbiasa. Biarkan Arisa palsu menjadi dirinya:))

Ngomong-ngomong, keluarga kita adalah sosok-sosok yang menakjubkan-ya, aku tahu sebagian besar orang yang tersisa di dunia ini adalah orang-orang yang menakjubkan. Maka dari itu, aku yakin kau juga sama seperti mereka, Arisa. Kau sama keren dan hebatnya seperti mereka, meskipun aku tidak pernah bertemu denganmu. The real heroin yang selalu kuelu-elukan.

Sedih sekali kita tidak bisa bertemu. Hanya bisa mencurahkan rangkaian kalimat lewat surat yang tidak mungkin kudapatkan balasannya:"

It's oke... Lagi pula tujuanku menulis ini untuk membuat orang-orang yang tidak ingat apa-apa menjadi tahu, paham, dan mengerti. Menceritakan bahwa ada manusia absurd nyasar tempat dan waktu sepertiku di sini. Hahaha. Ingatan dan dunia yang ditinggali tidak sinkron sama sekali:v

Dan yang terakhir, kuucapkan terima kasih untuk Biru Samudra, teman terbaik sejak kisah ini dimulai sampai diakhiri. Sosok yang menghampiriku di tengah jalan sepi di dunia kosong dan mengagetkanku dengan hewan peliharaan ter-badassnya; Thor, seekor velociraptor, meskipun hanya cyborg.

Hei, aku jadi teringat Brownie! Kau tahu Arisa, hewan peliharaan kita itu menggemaskan sekali. Aku pasti akan merindukannya!

By the way, kembali ke sosok Blue. Aku tidak tahu kau punya hubungan apa dengannya. Tapi Biru itu baik, sosok menyenangkan. Aku pikir aku memang menyukainya... Dan berita bagusnya, Biru juga menyukai kita-wkwkwk, aku tidak tahu kau sudah tahu hal ini atau belum. Tapi selamat ya untuk kita:v

Sepertinya cukup sampai sini. Sebenarnya ada banyak yang ingin kutuliskan, tapi sepertinya lembaran kisah ini sudah cukup menggambarkan apa yang ingin kusampaikan. Jadi... Sampai jumpa, Arisa asli. Nanti pagi setelah fajar terbit, aku akan pergi, meninggal dalam arti lain. Kebalikannya, kau akan kembali.

Semoga bahagia selalu di dunia baru ini, Arisa. Distopia yang tergantikan tanpa virus mengerikan lagi. Dunia utopia impian banyak orang sejak dua puluh tahun lamanya.

Terima kasih. Senang sekali bisa berada di duniamu<3 Meskipun aku tahu, setelah ini aku tidak akan lagi mengingat apapun.

Tertanda,

Arisa Rahmawati palsu

Chapitre suivant