webnovel

Episode 5

Nickolas sekarang ini samasekali tidak tahu Jovan sedang disandra oleh Zamry, dia sekarang berada didepan rumah Jovan sedang menunggu Yoshua datang menjemputnya.

Tak seberapa lama Yoshua datang.

"Mobil bobrok apa lagi yang lo otak-atik ni Yosh?" Nickolas mengamati mobil honda Civic biru yang Yoshua kendarai, mobil keluaran lama, bukan kuno. Yoshua memang gemar memodifikasi Body dan mesin mobil.

"Biasalah kawan, walaupun CC-nya masih sama tapi dijamin spesifikasinya udah sama ama yang disirkuit"

"Hmm ya, ya ya. Kuy Otw balik gua mau ambil mobil"

"Sambil jalan, lo coba modifikasian ini dulu gih abis itu nilai sendiri" Yoshua meminta Nickolas yang melajukan kendaraan.

"Oke"

Memasuki jalan raya utama menuju arah pulang ke rumahnya Nickolas melaju dengan kecepatan standar. Sedang bersiap menjajal tenaga hasil modifikasian Honda Civic itu hendak memakai jalur cepat tiba-tiba ada sebuah mobil Mercedes perak melaju kencang mendahuluinya dari kanan dan mengerem mendadak didepan. Dengan Reflek Nickolas menguasai Setir dan tuas transmisinya mengamankan mobilnya dari Mercedes yang ngerem mendadak itu.

Ciiiitttt!!!

"Anying sia!" Umpat Yoshua, kaget.

"Ngajak baku hantam kayaknya ni orang" Monolog Nickolas.

"Itu mobil Pram kayaknya Nick" - Yoshua.

Mobil Mercedes yang berhenti mendadak itu kemudian mengatur kecepatan, maju sedikit dan mundur kembali menciptakan posisi bersisian. Mobil itu membuka kacanya, Nickolas mengikuti. Didalam mobil Mercedes itu nampak dua pria didalamnya.

"Helow Brother! Malam ini mau melawan Bryan ya? Sebelum dengan Bryan, gimana kalo gua ikut mencicipi elo?"

Benar dugaan Yoshua, pengemudi itu bernama Pram, si Crazy Rich yang terkenal sesama penikmat balap Liar.

"Hilih anak curut modal banyak duit doang sok-sokan" Bisik Yoshua.

"Ladeni tidak?" Nickolas ragu dengan Honda Civic modifikasian milik Yoshua ini tetapi juga penasaran.

"Mampusin aja kawan, sekalian nyoba mesin ini"

"Oke, tapi kalo gak pakek track begini berarti gak ada batas Jam"

"Gak masalah soal tanding ama Bryan bisa di atur nanti, sekarang ni bocah songong mampusin mentalnya dulu biar gak asal ngebacot lagi ke elo" 

Dengan seringai laki-laki didalam mobil Mercedes itu mengakhiri komunikasi, kaca kembali ditutup lanjut raungan mesin menyalak.

Ngoouung! Ngooungg!

Balapan liar yang Free-roaming, tidak ada track yang ditentukan, rute-nya hanya ditentukan oleh mobil didepan Sampai yang belakang menyerah atau tertinggal 20 detik.

Nickolas yang selenge'an disekolah tetapi menjadi penguasa di jalan paling anti kekalahan lantas fokus pada mobil Mercedes Silver didepan mengandalkan honda Civic milik Yoshua ini. Nickolas menurunkan gear-nya satu tingkat kemudian menekan pedal gas dalam-dalam. Suara mesin menyala ketika dipacu hingga jarum techmometer mencapai Red-line menembus 8000 rpm.

Ngooouuungggg!!!

Jarak dari mobil Mercedes itu ada beberapa meter.

"Gua gak yakin sama ni mobil" monolog Nickolas sambil menarik tuas rem tangan sesaat untuk melemparkan bagian belakang lebih keluar agar mendapat efek drift. Kemudian menguasai mobil ini dari understeering dan lurus lagi agar jarak dari Mercedes didepan tidak terlampau jauh.

Mobil Mercedes masih memimpin didepan dan pengemudinya kaget, Nickolas yang menggunakan Honda Civic masih bisa berjarak sedekat itu, kemudian dia berbelok arah masuk ke jalur lambat berlanjut masuk ke jalur berlawanan arah.

Tiinnn ... tiiinnn ....

"Duh, Kalo begini caranya bisa mampus kita Nick" bisik Yoshua.

"Elo yang mampus Yosh, sorry kalo gua gak akan" - Nickolas fokus, mempercepat laju dan melahap satu tikungan hingga posisi sekarang berada lagi dibelakang Mercedes dengan jarak dekat.

"Anjiiinggg!!" Pengemudi Mercedes kelojotan, honda Civic yang dikemudikan Nickolas masih bisa terus mengejarnya begini.

"Nyaho' lo anying! Modal Kaya doang tapi skill lo otak udang! Hahaha" Yoshua ketawa-tawa girang, kagum pada Nickolas, walau kecepatan Mercedes lebih unggul tetapi pengemudinya tidak seunggul Nickolas dalam skill.

Tak lama kemudian Honda Civic yang Nickolas kemudikan itu berhasil mendahului Mercedes didepan berlanjut masuk ke jalur yang menuju pulang.

"Gileee!! Hebat! Gua salut ama lo Nick, Sekelas Mercedes lo taklukin pakek mobil butut gua."

"Gua kok dilawan" - Nickolas.

"Mantep, gak akan ada yang bisa menang dari lo soal skill Nick"

"Lo lihat itu Yosh" Nickolas menelunjuk ke langit.

"Apa?"

"Langit"

"Iya maksudnya ada apaan di langit?"

"Di atas langit masih ada langit" - Nickolas.

"Dih, sumpah Nick gua gak sabar banget pengen liat muka si brengsek Bryan lo kalahin di tanding Nanti"

"Hmmm ya ya ya, gua masuk dulu mau makan ama mandi, lo gak usah nungguin gua. cabut dulu aja kesana ntar gua nyusul" Ucap Nickolas ketika sudah sampai di rumah.

"Oke oke ... kita tunggu"

___

Tengok jam menuju tanding masih cukup panjang Nickolas menggunakan waktunya untuk mandi sekaligus beberes kamar. Dia memiliki peraturan kusus yang lumayan unik, yaitu tidak memperbolehkan pembantu membersihkan ruang kamarnya termasuk Kendrick sebagai ayahnya juga tidak boleh masuk.

Kendrick pernah mencoba masuk kedalam kamar Nickolas menggunakan kunci serep tetapi kepergok oleh Nickolas kemudian Nickolas langsung marah-marah. Kendrick keheranan lalu menegur

"Ini kan kamar anaknya papa, masa papanya masuk gak boleh?"

Lalu Nickolas menjawab "Ruang kamar adalah ruang pribadi bagaikan ruang hati. Aku tidak mengizinkan sembarang orang masuk dan melihat hatiku tanpa seiizinku termasuk papa"

Selesai beberes dan sudah memakai pakaian andalan ketika keluyuran, Nickolas sejenak berdiri dihadapan cermin besar dan berbicara sendiri dengan bayanganya di cermin sana.

"Hei saudaraku, lama kita tidak ngobrol. Sekarang ini aku mau tanding, lihatlah apakah penampilanku malam ini tampan? Ya, aku rasa aku sudah cukup tampan sama sepertimu. Aku pastikan tidak akan kalah dari lawanku nanti, aku tidak akan mengecewakanmu. Mph, betapa seru'nya jika aku sedang tanding ada kamu disampingku."

Kelainan dalam diri Nickolas yang tidak ada satupun orang tahu dibalik sikapnya yang selalu ceria, open mind, cool, ceplas-ceplos dan Friendly adalah dia sering berbicara sendiri dengan cermin.

Semua itu terjadi sejak Nickolas kecil, Nickolas mengumpamakan gambar dirinya di cermin itu sebagai saudara kembarnya. Itu semua terjadi karena dia sangat kesepian dan sangat mendambakan memiliki saudara.

Setelah selesai bicara dengan cermin, Nickolas selalu menghancurkan cerminnya. Dan, saat ini pun masih sama. Selesai mengatakan kata-kata tadi, Nickolas menghantam kaca cermin itu.

PYAAAARR!

Kaca itupun pecah jatuh ke lantai, sementara tangan Nickolas mengucur darah menetes-mengaliri pecahan-pecahan kaca cermin itu.

"Kenapa sampai aku sebesar ini kau masih tidak nyata? aku lelah menjalani hari-hariku seperti orang gila begini. Mulai sekarang aku tidak akan bicara denganmu lagi saudaraku. Tidurlah dengan baik di sini"

Pecahan-pecahan kaca yang terpercik darahnya itu Nickolas masukkan kedalam sebuah kotak kayu dan disimpan didalam lemari baju.

Selesai melilit tangannya dengan kain yang terluka akibat menghantam kaca, Nickolas beranjak turun ke lantai bawah menuju garasi.

"Mba, bukain pintu garasi sama gerbangnya ya" perintahnya.

"Baik kak"

Chapitre suivant