Kedua mata Rania masih menatap kertas yang berisikan alamat dan nama yang membuat dirinya terkejut. Sedangkan Rio masih menanti Rania mengatakan sesuatu tentang siapa orang yang ada di alamat itu. Tentu saja Rio berharap Rania mengenalnya.
"Kamu tahu dia siapa?" Tanya Rio yang membuat gadis itu tersadar.
"Eh, iya."
Rio mengangkat sebelah alisnya merasa bingung.
"Iya apa?" Rio memilih bertanya agar tidak salah mengerti.
Gadis itu memperhatikan nama dan alamat itu lagi dengan teliti. Ia dapat melihat dengan jelas alamat itu, alamat rumahnya.
"Kamu kenal dia?" Rio memperjelas maksud Rania.
"Ini alamat rumahku. Bagaimana Kak Rio pura pura tidak tahu." Rania menjawab dengan gurauan tidak menanggapi dengan serius.
"Aku tahu. Tapi kenapa aku dapat nama temanku itu sama alamatnya dengan rumahmu?"
Rania terdiam, kata-kata itu seperti ada hal yang perlu ia terangkan. Namun perempuan itu berusaha memaksa dirinya untuk tetap kuat dan bertahan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com