webnovel

Chapter 2

Di pagi hari suara notif telpon terus bersautan namun itu tidak menganggu Kayla yang masih tertidur lelap di kasurnya sampai sebuah suara dering telpon membangunkannya dari mimpi indah.

Tangan Kayla mencoba mencari hpnya yang bersembunyi dibalik bantalnya. Setelah menemukannya dia langsung mengangkat telpon itu tanpa melihat siapa yang meneleponnya.

'Halo'

"ASTAGA KAYLA JANGAN BILANG LO BARU BANGUN!!"

kayla terkejut sedikit mendengar suara teriakan Reny yang membuat telinganya sakit.

'Apaan sih Ren? Harus banget teriak-teriak gitu' ucap Kayla kesal

"APAAN SIH LO BILANG? LIAT JAM BERAPA SEKARANG KAYLA SALSABILA PUTRI? LO GAK MAU SEKOLAH?"

'Ya sekolahlah ! Santai kek, masih jam setengah tuj- ASTAGA GUA TELAT!"

Mata Kayla langsung terbuka dengan lebar saat melihat jam di kamarnya menunjukkan pukul 06.30 pagi yang artinya dia kesiangan.

"Sadar kan lo ! Kita udah nunggu Lo dari setengah jam yang lalu dan Lo baru bangun. Bener-bener deh Lo Kayla"

'PLIS PLIS TUNGGUIN GUA. GUA SIAP-SIAP SEBENTAR AJA KOK" Ucap Kayla panik yang mengambil handuknya

"Enak aja Lo nyuruh kita nunggu lagi, yang ada kita ikut kesiangan. No way!! Gua sama Cerriva duluan oke? Lo naik grab aja. Bye bye Kayla ~"

"RENY!!! Wah bener-bener nih bocah gua ditinggalin" teriak sana saat teleponnya dimatikan oleh Reny

•••••

Kayla berlari dengan cepat menuju gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Disana terlihat ada beberapa murid juga yang seperti nya terlambat dan sedang berbaris.

Seorang guru BK melihat kedatangan Kayla dan menyuruhnya untuk ikut berbaris.

"Kayla Salsabila Putri. Kamu anak baru itu ya?" Tanya pak Banu melihat name tag milik Kayla. Kayla menganggukan kepalanya sambil mengatur nafasnya yang tak beraturan karena berlari.

"Kamu baru satu Minggu disini saja sudah terlambat bagaimana kedepannya?" Ucap pak Banu

"Maaf pak say-"

"Ga ada yang nyuruh kamu ngomong" potong pak Banu dengan jutek yang membuat Kayla bungkam dan diam-diam mengutuk guru BK nya

"Rara, kasih mereka hukuman dan setelah itu kamu boleh masuk ke kelas. Biar saya yang mengawasi mereka" ucap pak Banu kepada Rara yang sedang bertugas piket hari ini

"Baik pak" ucap Rara yang lalu menyuruh mereka untuk masuk. Dia sempat tersenyum minta maaf kepada Kayla karena tidak bisa membantu dan yang dibales senyum tidak apa-apa oleh Kayla

Setelah mereka diberikan hukuman masing-masing, Rara pun pergi menuju kelasnya dan membiarkan pak Banu yang mengawasi murid-murid yang terlambat termasuk juga Kayla.

"Harusnya gua ga nonton drama sampe subuh jadi kesiangan kan" gumam Kayla memaki-maki dirinya sendiri yang sedang menjalani hukumannya ditengah lapangan

"Panas lagi" gumam Kayla lagi sambil menyeka keringat didahinya

Setelah mengambil seluruh sampah disekitar lapangan, Kayla kembali menghadap kepada guru BK nya yang sedari tadi mengawasinya di pos satpam.

"Udah selesai pak" ucap Kayla

Pak Banu terlihat mengecek hasil pekerjaan Kayla dengan teliti lalu mengangguk dan kembali ke pos satpam.

"Tulis nama, kelas, dan tanda tangan dibuku itu lalu kamu boleh masuk kelas" ucap pak Banu menunjuk buku besar yang ada dimeja. Kayla pun langsung mengisi buku hukuman itu.

Saat sedang mengisi tiba-tiba saja sebuah motor Yamaha R25 masuk kedalam sekolah. Pak Banu memperhatikan motor itu lalu memberhentikannya tepat didepan pos satpam.

"Jam berapa ini?" Tanya pak Banu

"Jam 9"

Kayla yang baru saja mengambil tas dan jaketnya langsung memperhatikan murid yang dengan santainya menjawab tanpa rasa bersalah dan bahkan dia tidak membuka helm sama sekali.

"Kamu tau jam berapa sekolah ini dimulai? Kenapa baru datang jam segini?"

"Ada masalah tentang itu pak?" Tanya murid itu dengan santai yang membuat Kayla kaget

'Kurang ajar banget dah nih murid' batin Kayla

"REYHAN GABRIEL !" Bentak pak Banu yang membuat Kayla terlonjak kaget namun murid itu tak bergeming dan hanya menatap datar pak Banu dari balik kaca helmnya.

"Pak Banu sebentar lagi kelas olahraga saya dimulai. Saya harap bapak sudah selesai" ucap Reyhan dengan dingin

Pak Banu menatap tajam Reyhan namun akhirnya menghela nafas panjang dan mengangguk.

"Baiklah, kamu masuk ke kelas kamu" ucap pak Banu

'Eh wait, kok dia bisa lolos dari hukuman' Batin Kayla tidak terima melihat dengan gampangnya murid itu lolos dari hukuman

"Pak kok dia gak dihukum sih? Saya yang telat 15 menit aja bapak hukum buat bersihin lapangan !! Kok dia yang telat satu jam disuruh pergi gitu aja ke kelas?" Protes Kayla

"Kamu ngapain masih disini? Bukannya tadi saya bilang kamu boleh masuk kelas setelah menulis dibuku hukuman?" Tanya pak Banu yang melihat Kayla belum masuk ke kelasnya

"Tadi saya mau masuk kelas tapi ngeliat bapak ngelolosin dia dari hukuman jadi saya ngurungin niat untuk kekelas. Ini ga adil dong pak ! Kasih dia hukuman juga"

Reyhan mengangkat sebelah alisnya dan memperhatikan Kayla dari atas sampai bawah. Dia tersenyum miring lalu kembali menyalakan mesin motornya dan melaju menuju parkiran.

"Eh dia pergi !! Pak kok diem aja sih? Bapak juga harus hukum dia !" Ucap Kayla melotot saat melihat Reyhan dengan santainya pergi

"Lebih baik kamu masuk kelas. Biar itu jadi urusan saya dan dia"

"Tapi pak, ini ga ad-"

"Masuk kelas atau saya tambah hukuman kamu?" Ancam pak Banu menatap Kayla

"Ya iya pak saya masuk kelas" ucap Kayla menurut setelah diancam akan dihukum lagi. Dia pun langsung berjalan menuju kelasnya dengan terus menggerutu kesal.

Dan dia tak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikannya dengan tatapan dinginnya.

•••••••••

Cerriva yang sedang mengerjakan soal yang berada dipapan tulis harus terganggu dengan gerutuan yang terdengar dari bangku depannya. Dia mengangkat kepalanya dan menatap punggung Kayla yang seperti tidak bisa diam itu. Cerriva menendang kursi Kayla dengan pelan yang membuat Kayla menolehkan kepalanya kearah Cerriva.

"Kenapa sih Lo? Omelan Lo kedengeran sama gua nih" tanya Cerriva berbisik karena tidak ingin dimarahi guru killernya yang ada didepan kelas.

"Gua kesel karena tadi pagi!" Jawab Kayla yang masih tidak terima dengan kejadian tadi pagi. Cerriva memutar bola matanya malas lalu menunjuk Bu Ari yang ada didepan kelas

"Mending Lo tahan dulu kekesalan Lo daripada Lo kena omel sama Bu Ari" bisik Cerriva

"Iya iya deh" ucap Kayla yang kembali membalikkan badannya dan mencoba diam karena ia tidak mau membuat harinya mengalami kesialan lagi

Setengah jam kemudian, bel pergantian jam pelajaran berbunyi dan membuat kelas 11 IPA 2 akhirnya bernafas lega karena terbebas dari suasana yang mencekam.

Reny merenggangkan kedua tangannya yang pegal lalu menyandarkan tubuhnya di kursi dengan lega.

"Akhirnya keluar juga itu monster" ucap Reny yang membuat Rara memukul lengan Reny

"Bu Ari denger bisa abis Lo" ucap Rara

"Aw sakit tau Ra" ringis Reny sambil mengusap lengannya

"Lebay Lo Ren" ledek Cerriva yang membuat Reny mendelik

"Eh gua kan harus keruang osis" ucap Rara yang tiba-tiba saja teringat agendanya

"Lo ga akan ikut jam Pak Alex?" Tanya Cerriva

"Pak Alex ga masuk kok" jawab Rara cengengesan yang membuat Reny bersorak

"Kalau ada yang nyari gua atau kalian butuh sesuatu langsung keruang osis aja ya" ucap Rara yang diangguki ketiganya

"Oy Kayla Lo belum cerita gimana tadi pagi hukuman Lo?" Tanya Reny sambil mengejek

"Diem Lo ah. Gua masih kesel karena tadi pagi" ucap Kayla yang kembali kesal mengingat kejadian tadi pagi

"Kenapa emangnya?" Tanya Cerriva

"Lo tau Reyhan Gabriel kan?" Bukannya menjawab pertanyaan Cerriva, Kayla malah bertanya balik kepada mereka

"Kenapa Lo nanyain dia? Naksir Ama dia Lo?" Tanya Reny yang heran tiba-tiba saja bertanya mengenai Reyhan

"Yeee kalo ngomong yang bener aja Lo. Ya kagak lah, gua cuman nanya aja. Gua tadi pagi ketemu dia pas kesiangan" jawab Kayla yang membuat Cerriva kaget

"Lo ketemu dia?" Kayla menganggukan kepalanya

"Masa tadi pagi dia telat satu jam tapi ga dihukum apa-apa. Dan gua yang telat cuman 15 menit disuruh bersihin sampah dilapangan ! Kesel banget gua" Kayla cerita dengan nada kesal

"Jadi ini yang dari tadi bikin Lo ngomel-ngomel ga jelas?" Tanya Cerriva

"Iya !! Gua hampir dihukum lagi sama pak Banu cuman gara-gara gua nanya dia kenapa ga dihukum. Ngeselin banget kan? Siapa yang salah, siapa yang dihukum lagi" ucap Kayla jengkel

"Iya pak Banu juga ga bisa apa-apa kalau soal dia" ucap Reny yang diangguki Cerriva

"Yang ada dia dipecat kalau macem-macem sama anak itu" ucap Cerriva

"Hah dipecat ? Emang dia siapa deh sampe bisa bikin pak Banu dipecat?"

"Dia anak tunggal pemilik sekolah ini dan juga ketua geng yang suka buat onar. Lo inget geng sampah yang disebut Doni?" Kayla menganggukan kepalanya saat masih mengingat ucapan Doni

"Iya itu gengnya dia. Walaupun sering buat onar dan bisa aja bikin dia di DO tapi nyatanya dia selalu lolos dari hukuman itu semua. Bokapnya punya kekuasaan disini dan ga ada yang berani ngehukum Reyhan" lanjut Reny

"Dihh apa-apaan kaya begitu. Mau dianak pemilik sekolah, anak pejabat kek atau anak Persiden sekaligus aturan ya tetap aturan yang harus dipatuhi semua orang ! Kalau dia salah ya tetap harus di hukum ga peduli jabatan dia itu apa !"

"Ya memang tapi pada akhirnya yang berkuasa selalu terlepas dari semua aturan dan hukuman kan? Semua dengan gampangnya terlepas begitu saja dengan uang" ucap Cerriva

"Uang bisa membuat kita buta dari segalanya. Ga ada yang namanya keadilan disini" ucap Kayla

"Keadilan? Lo ngomongin keadilan disekolah ini mah gak akan berguna Kayla. Kalau Lo mau merasakan keadilan ya Lo harus jadi anak pinter atau banyak uangnya" ucap Reny tertawa

"Parah banget deh sekolah ini. Kok Lo berdua gak pernah ngasih tau sih?" Ucap Kayla

"Lo ga nanya" ucap Reny yang dibales lengosan malas Kayla

"Ga ada yang berani buat bikin semua disini sama rata dan dapet keadilan yang sama gitu?"

"Ga ada yang berani sama keluarganya Reyhan. Mereka bisa aja ngebuat orang yang berani berurusan sama mereka dan bakal hancur gitu aja. Bokapnya Reyhan bakal ngelakuin apa aja untuk ngebersihin nama dan reputasi Reyhan" ucap Cerriva mengingat banyak yang benar-benar hancur begitu saja karena mencoba berurusan dengan keluarga Reyhan.

"Kalau emang bokapnya menjaga banget nama baik dia. Kenapa itu bocah selalu bikin onar dan buat dia dicap hal yang jelek?" Tanya Kayla

"Gua juga ga tau apa yang ada dijalan pikiran dia" ucap Reny mengangkat bahunya yang membuat Kayla terlihat berfikir

"Mungkin dia bosen? Atau cari perhatian bokapnya?" Ucap Cerriva

Cerriva menatap Kayla lalu menarik tangan Kayla yang membuat si pemilik tangan tersebut bingung.

"Satu hal aja Kayla. Jangan sampe Lo berurusan sama Reyhan dan juga keluarganya. Gua cuman ga mau karena hal sepele Lo jadi kenapa-kenapa nantinya" ucap Cerriva

"Dan satu lagi, jangan coba-coba Lo nanyain Reyhan sama Doni ataupun Rendy. Emosi mereka bisa naik tiba-tiba kalau Lo bahas Reyhan didepan mereka" tambah Cerriva

"Emosi? Emang ada apa?" Tanya Kayla bingung

"Biar Reny yang ngejelasin. Gua dari tadi kebelet mau ke toilet, bye!" Ucap Cerriva yang langsung berlari keluar. Momo mendengus malas melihat kelakuan Cerriva

"Apa?" Tanya Reny saat melihat Kayla yang menatapnya dengan mata memelas

Kayla cengengesan "Ceritain..."

Reny menghela nafas panjang lalu duduk dibangku Cerriva yang berada dibelakang Kayla. Dia mengeluarkan hpnya lalu mencari sesuatu di internet. Kayla memperhatikan Reny yang terlihat mencari sebuah berita.

Kayla pun membaca berita yang sudah dua tahun berlalu itu. Berita itu memberitakan sebuah kecelakaan mobil di lembang yang menewaskan 1 orang dari dua korban. Kecelakaan yang diakibatkan oleh jalanan licin karena hujan yang deras pada saat itu. Dan yang membuatnya semakin kacau adalah ditemukannya obat terlarang disaku jaket korban yang tewas dan membuatnya ditetapkan menjadi tersangka yang mengakibatkan kecelakaan tersebut.

Kayla menatap Reny saat dia sudah selesai membaca berita itu, dia bingung kenapa Reny menyuruh dia untuk membaca berita yang sudah lewat dua tahun itu.

"Udah Lo baca?" Tanya Reny yang dijawab anggukan oleh Kayla

"Apa yang Lo bisa simpulkan dari berita itu?" Tanya Reny lagi

"Kenapa Lo jadi kayak guru bahasa Indonesia gini sih?" Bukannya menjawab Kayla malah bertanya balik

"Udah jawab aja kenapa sih" ucap Reny jengkel

"Iya iya ! Yang gua simpulin ada kecelakaan mobil yang menewaskan satu orang dari dua korban. Reno nama korban yang meninggal dan juga dinyatakan menjadi tersangka yang ngebuat kecelakaan itu karena dijaketnya ditemuin narkoba dan dia dipengaruhi obat itu pas lagi nyetir" ucap Kayla menyimpulkan berita yang ia baca

"Lo sadar sesuatu ga? Kenapa diberita cuman ngungkapin satu nama dan bahkan ga menjelaskan gimana keadaan satu orang korban lagi yang selamat dari kecelakaan itu?" Tanya Reny yang membuat Kayla kembali berfikir sambil melihat berita itu

"Oh iya ya kan korban ada dua orang. Tapi kenapa mereka cuman beritain tentang Reno doang?" Ucap Kayla yang baru menyadari hal itu

"Itu karena satu korban lagi adalah Reyhan"

"Reyhan? Tapi kok ga ada yang nyebut nama dia diberita ini?" Tanya Kayla

"Iya itu karena bokapnya Reyhan. Dia yang bayar semua media buat ga ngungkapin identitas anaknya itu karena bisa mencoreng nama keluarganya"

"Tapikan ini ga akan mencoreng nama keluarganya? Dia cuman jadi korban kecelakaan dan tersangkanya juga bukan Reyhan" ucap Kayla

Reny melirik kearah sekitar lalu memajukan duduknya kedepan untuk lebih dekat kepada Kayla.

"Ini rumor yang dipercayain sama semua orang disekolah ini. Dulu Doni, Rendy, dan Reyhan udah sahabatan dari SD sampai SMP, mereka sering bertiga kemana-mana bahkan ga pernah terpisahkan. Waktu masuk SMP mereka ketemu sama Reno dan mereka akhirnya jadi bersahabat" Kayla diam mendengarkan cerita yang keluar dari mulut Reny

"Sampai waktu itu Reno sama Reyhan pergi berdua ke Lembang yang akhirnya berakhir tragis dan membuat si Reno meninggal dunia. Lo baca diberita kalau dijaketnya Reno ditemuin narkoba dan dia yang dibilang nyetir saat itu? Itu salah. Reyhan yang sebenarnya nyetir saat itu karena Reno sama sekali gak bisa ngendarain mobil. Dan narkoba itu ada yang bilang sebenarnya punya Reyhan tapi karena bokapnya berusaha nutupin kesalahan Reyhan, dia limpahin semua kesalahan Reyhan ke Reno yang udah ga ada. Itu yang ngebuat Doni dan Rendy marah besar dan benci sama Reyhan sampai sekarang yang ngebuat persahabatan mereka hancur gitu aja" lanjut Reny yang membuat Kayla terperangah

"Wahhh... Parah juga permasalahan mereka" ucap Kayla yang kaget dengan cerita itu

"Tapi gua ga tau itu emang bener faktanya atau cuman rumor semata yang dibuat oleh pesaing bokapnya untuk ngehancurin usaha keluarganya. Iya cuman kalo dilihat gimana sikap dan bencinya Doni sama Rendy banyak yang membenarkan rumor itu" ucap Reny

"Lo ga pernah nanya sama mereka berdua gitu?" Tanya Kayla yang dijawab gelengan oleh Reny

"Ga ada yang berani nyinggung soal ini sama mereka. Mereka kalau udah bahas Reyhan pasti auranya jadi mencengkam apalagi nyinggung soal ini" ucap Reny bergidik ngeri mengingat ia pernah merasakan aura yang sangat mencekam ketika Rendy dan Reyhan bertemu yang hampir saja Rendy memukul Reyhan karena hal kecil yang mengganggunya. Padahal Rendy bukan tipe orang yang gampang tersulut emosi. Dia biasanya suka bercanda dan tidak gampang marah

"Tapi serius deh nih, Lo ga naksir sama dia kan?" Tanya Reny tiba-tiba saja yang membuat Kayla menggelengkan kepalanya dengan cepat

"Ya ga lah ! Mana mungkin gua naksir sama orang yang kelakuannya separah itu" jawab Kayla

"Inget ya Kayla kata-kata Cerriva tadi. Jangan sampai Lo berurusan sama dia. Bahaya" ucap Reny mengingatkan kembali

"Iya iya Reny ku sayang. Gua nurut sama Lo berdua aja" ucap Kayla memberikan kiss bye kepada Reny yang membuat Reny kembali ke kursinya menjauh dari kayla

"Ewwww! Jauh-jauh Lo dari gua" geli Reny yang membuat Kayla tertawa terbahak-bahak

Chapitre suivant