Dimas melamun memandangi langit-langit kamar hotel. Dia masih memikirkan mengenai kejadian di rumah sakit. Natalie benar-benar pergi dari kota C bahkan tanpa pamit secara baik-baik.
Dimas beringsut duduk setelah merasa kepalanya akan semakin berat jika dia berbaring sambil memikirkan semua masalahnya. Tangan Dimas mengacak-acak rambutnya merasa frustrasi. "Argh! Sekarang aku harus bagaimana?! Nata benar-benar pergi dan kami malah bertengkar sebelum memastikan hubungan kami!"
Dimas memukul-mukul kasur dengan sekuat tenaga untuk melampiaskan amarah serta perasaan kacau yang memenuhi hatinya. Apalagi pertengkarannya dengan Natalie karena seorang pria. Dave, siapa lagi kalau bukan pria itu?!
Natalie hanya mengkhawatirkan Dave tanpa memperdulikan diri sendiri. Padahal Dimas sangat cemas atas kondisi Natalie yang terluka akibat keroyokan lima orang pria. Tapi, sepertinya hanya ada Dave di kepala Natalie dan tidak pernah ada Dimas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com