Bruk!
Monic melepaskan Azka yang seketika tersungkur di lantai. Monic membawa Azka ke gudang sekolah yang berada tak jauh dari toilet laki-laki. Mata Monic berbinar menatap Azka yang terlihat menggoda.
"Sayang..." Monic memanggil dengan nada sensual. Kakinya melangkah mendekati Azka yang meringkuk di tembok.
Napas Azka terengah-engah, tubuhnya terasa panas seakan membakar seluruh tubuhnya. Matanya berkabut dengan gairah yang tak tertahankan. Tubuhnya tersentak ketika merasakan sentuhan di punggungnya.
Tubuh Azka bereaksi, dia berbalik dan mengurung Monic di bawahnya. Napasnya yang panas menerpa Monic yang menatap Azka disertai senyum menggoda. Tangan Monic membelai wajah Azka yang merah padam.
Pikiran Azka kacau, matanya sudah buram dan tak melihat orang di bawahnya dengan jelas. Yang dia rasakan hanya rasa panas dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com