webnovel

Chapter 162

[BAYU]

"Maafkan, Ayah. Ayah tidak bisa membawa kalian keluar dari kekacauan ini. Ayah sudah berusaha keras memikirkan cara lain untuk kita bisa keluar, tapi Ayah sudah kehabisan cara."

Kakekmu menangis seraya memeluk kami semua.

"Tidak apa-apa, Yah. Yang penting, kita tetap bersama sampai akhir."

Lalu, kami semua pasrah dengan keadaan tersebut. Karena, tidak ada lagi yang bisa kami perbuat. Paman sebenarnya mempunyai keinginan untuk melawan mereka, tapi Paman tidak memiliki kekuatan sama sekali. Paman marah, Paman murka. Bukan hanya pada diri Paman sendiri yang tidak berdaya menghadapi semua itu. Tapi juga pada semesta yang seolah membiarkan kekacauan ini terjadi. Akhirnya, Paman berteriak.

"Wahai semesta, kenapa Engkau menurunkan kutukan ini pada manusia? Apa ini akhir bagi kami? Karena, sebagian besar dari kami sudah tidak memiliki keyakinan lagi pada-Mu."

"Bayu, kamu..."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant