"Kita akan mulai dengan ini."Dokter memberikan botol kecil pada Sam untuk menampung air seninya. Samantha sudah hampir yakin bahwa kemungkinan besar hasilnya akan positif jika dilakukan test urine. Tapi Sean masih tampak ragu-ragu. Entah apa yang sebenarnya dirasakan pria itu, tapi ekspresi wajahnya jelas sekali tegang.
Samantha menoleh ke arah Sean yang duduk menunggu, pria itu tak berekspresi sama sekali sampai Samantha masuk ke toilet yang ada di dalam ruangan pemeriksaan dan kembali dengan urin yang sudah dia tampung dalam botol kecil itu.
"Kami akan membawnaya ke lab." Ujar salah seorang perawat yang membantu dokter.
"Kita juga bisa melakukan pemeriksaan melalui USG untuk lebih pasti." Ujar sang dokter.
"Bisa tolong di periksa, dok." Ujar Sean cepat.
Dokter mengangguk dan mempersilahkan Samantha berbaring di ranjang periksa, sementara dokter mempersiapkan alat periksa USG dan mulai melihat ke dalam rahim Samantha melalui kulit luar perut bagian bawah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com