Tawa Violet tidak berhenti sejak Rosi meninggalkan mereka berdua dengan wajah merah padam karena malu.
Violet benar-benar merasa bahagia dengan apa yang sudah dia lakukan itu. Baginya Rosi tidak bisa diberi hati, wanita itu akan semakin berbuat semaunya sampai keinginannya tercapai.
"Sekarang kita melihat film apa?" Tanya Marvel saat mereka berdua susah berdiri di depan papan bioskop yang memajang daftar film yang tayang hari ini.
"Aku bingung. Horor saja deh," Putus Violet akhirnya.
Violet bukan tipe wanita yang suka dengan film romantis. Baginya film romantis hanya sebuah film yang membuat penontonnya memiliki imajinasi tidak beralasan.
Di dalam film romantis biasanya tokoh utamanya digambarkan sedang mendapat kesulitan, tidak direstui kedua orang tua atau sesuatu yang membuat pilu. Violet paling tidak mengerti dengan alur film romantis meskipun banyak wanita yang menyukainya.
"Kamu yakin mau melihat film horor ini?" Tanya Marvel memastikan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com