webnovel

Buah Dari Perbuatan Risa

Risa merintih kesakitan dengan suara yang kian melemah. Tubuhnya seakan tak bertenaga.

Ini seperti sebuah mimpi buruk, tapi kenyataannya memang nyata.

Deru nafasnya terengah-engah, cucuran darah yang keluar dari kedua kakinya seperti buliran tenaganya yang semakin berkurang.

Risa benar-benar merasa sangat lemas.

"Bagaimana, Ayah, Ibu, apa masih kurang seru?" tanya Arthur.

"Ah, cukup seru, Sayang! Bagaimana kalau kau memotong tangannya dulu? Baru kau melanjutkan dengan memotong bagian kepalanya?" usul Arumi.

"Wah, itu ide yang bagus , Bu!" Arthur menyeringai.

"Istriku, memang sangat menakjubkan," puji Charles seraya menyentuh manja bagian dagu Arumi. Wanita itu tersenyum menatap Charles.

"Ayo, Nak! Cepat lakukan perintah ibumu!" sergah Charles kepada Arthur.

"Baiklah, Ayah,"

Arthur mengangkat kapaknya lagi.

Risa semakin ketakukan. Dengan sisa tenaganya dia berteriak untuk menghentikan Arthur.

"Aku mohon hentikan!" teriaknya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant