"Hey! Lepaskan, Mesya!" teriak David.
"Haha! Aku tidak akan melepaskan, Gadis Jalang ini!" sahut Wijaya.
Semantara itu Arthur berusaha untuk menyerangnya dari belakang.
Tapi Satria melihatnya, pemuda itu tak tinggal diam, dia melayangkan sebuah tendangan ke arah Arthur.
Duak!
Tendangan itu tak meleset, tepat mengenai bagian dada, Arthur. Sehingga membuat pemuda itu terjatuh.
"Jangan berani-berani menyentuh, Ayahku!" hardik Satria kepada Arthur. Dia tak membiarkan Arthur begitu saja, dia kembali menyerangnya. Melihat hal itu Arthur berusaha untuk bangkit.
"Kau pikir aku juga akan membiarkanmu tetap hidup?" tantang Arthur.
"Silakan kalian berdua berkelahi, aku tidak peduli, tapi gadis ini sudah pasti akan mati di tanganku," ucap Wijaya menggertak.
Sekitia Arthur pun terdiam, dia tidak jadi meneyerang Satria. Begitu pula dengan Satria, dia juga tidak ingin jika sang Ayah membunuh Mesya. Bagaiamana pun Mesya itu masih istrinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com