Arthur berjalan mendekati Mesya dengan senyuman yang mengandung banyak arti.
"Kau benar-benar ingin aku melakukan perbuatan yang tidak senonoh ya?" tanya Arthur.
"Coba saja kalau berani! Aku sama sekali tidak takut!" jawab Mesya.
Arthur benar-benar akan memenuhi tantangan Mesya, dia mendorong tubuh Mesya hingga menempel di tembok. Jarak wajahnya dengan wajah Mesya tak sampai satu jengkal. Arthur memejamkan mata untuk mendaratkan ciumannya. Dia melakukan ini untuk gertak, agar Mesya takut kepadanya.
Tapi hal yang tak terduga malah terjadi.
Mesya mengeluarkan alat penyengat listrik dari dalam sakunya.
Memang alat itu tak begitu panjang, dan sangat pendek dari ukuran normal, sehingga sangat mudah di masukkan ke dalam saku, dan tantunya tak akan ada yang menyadari jika dia membawa benda itu. Tanpa berpikir panjang, Mesya langsung menempelkan alat itu di ketiak Arthur.
"Rasakan ini!" teriaknya.
Arthur pun tampak tersentak dan tubuhnya sedikit kejang-kejang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com