webnovel

Bertingkah Seperti Ratu

Jlub!

Pisau milik Arthur mendarat di bagian lengan tangan si pria.

"Akh, sialan!" umpatnya.

"Paman, jangan lupa kalau pisauku itu sudah kulumuri racun lo," tukas Arthur dengan senyuman meledeknya.

"Kau itu—"

"Paman, aku ini sedang rindu hobiku, jadi aku minta maaf jika harus membunuhmu dan temanmu itu," ujar Arthur seraya menunjuk si pria yang sudah ia bunuh lebih dulu.

"Jangan pikir aku akan mati hanya dengan racun ini, karna aku bukanlah pria yang lemah!" Pria itu kembali bangkit dan seakan menunjukkan kekuatannya.

"Wah... ternyata, Paman, adalah orang yang sangat kuat rupanya," puji Arthur.

Dan si pria tampak sudah tidak tahan lagi melihat Arthur yang sudah merendahkanya. Ini adalah penghinaan baginya.

Dengan penuh amarah pria itu mengangkat pisaunya dan menyerang Arthur, tapi lagi-lagi Arthur tak terlihat jera, dia malah santai dan memasang badan untuk menerima serangan si pria yang bertubuh tinggi besar.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant